Sabtu, 21 November 2020

Mengubah Disability Menjadi Ability 5


K adalah siswaku yang cantik, cerdas dan pandai bergaul. Ia sekarang duduk di  kelas delapan SMPLB, ia lahir di Jakarta pada tanggal 16 juni 2003, merupakan anak pertama. Ayahnya seorang karyawan dan pernah menjadi atlit bola volley, ibunya seoarang ibu rumah tangga. K biasa dipanggil oleh teman-temannya.


Saat usia dua tahun ibu K baru mengetahui ada hal yang berbeda dengan putrinya, K lambat dalam bicara, kemudian orang tuanya membawa K ke RSCM pada usia dua tahun setengah dan K dinyatakan mengalami hambatan pendengaran berdasarkan hasil tes Berra.


Menerima kenyataan ini membuat kedua orang tua K kecewa, terutama dari pihak keluarga dari ayah. Hal ini tentu saja membuat ibu K semakin sedih. Namun seiring berjalannya waktu keluarga K mulai menerima kenyataan, terutama Ibu K yang memiliki mimpi yang tinggi akan keberhasilan K.


Dari hasil tes pendengaran yang diserahkannya padaku saat mendaftar sebagai siswa baru, menunjukan hasil pemeriksaan Audiometri sebagai berikut: Telinga kanan memiliki derajat gangguan pendengaran 110 db dan telinga kiri 105 db, hal itu menunjukan tipe gangguan pendengaran sangat berat.


Namun bertolak belakang dengan hasil pemeriksaan psikologisnya, dari hasil pemeriksaan psikologis K memililki kecerdasan pada kategori above the average ( skala Revan ). Hal tersebut berarti kecerdasan K di atas rata-rata bila dibandingkan dengan teman-teman seusianya. Hal ini membuat ia mampu menyelesaikan tugasnya, terutama hal-hal yang berhubungan dengan penalaran, pemahaman umum, dan pemecahan masalah.


Kemampuan visual motoriknya setara dengan anak berusia 15 tahun, artinya kemampuan visual motorik K berada diatas usianya saat itu. Ia memiliki kemampuan koordinasi mata dan gerakan tangan yang baik, sehingga mampu untuk mengimajinasikan suatu pola dalam pikirannya atau berpikir abstrak. Ia memiliki keterbatasan dalam pendengaran sehingga kemampuan berbicaranya masih terbatas. K cukup memiliki motivasi berprestasi yang baik dan disertai daya tahan yang cukup dalam mengerjakan tugas. Hal ini dibuktikannya dengan begitu banyaknya aktivitas diluar sekolah yang ia ikuti dan membawanya menjadi seorang yang berprestasi di beberapa bidang, baik olah raga maupun seni.


Orang tua K  selalu mendukung kegiatan postif anaknya sehingga mengantarkan anaknya dapat meraih beberapa gelar juara, seperti :

1.    Juara 1 bulutangkis tingkat pelajar di kejuaraan peparpelda se Jawa Barat

2.    Juara 2 paperda tunggal putri bulutangkis

3.    Juara 3 ganda putri paperda bulutangkis se Jawa Barat

4.    Juara 1 tunggal putri bulutangkis turnamen open Jakarta Timur

5.    Juara 2 team volley tournament open Cikarang

6.    Juara 3 team volley se Kabupaten Bekasi

7.    Juara menggambar tinggkat Kota Bekasi.

   Prestasi terakhir yang K raih, ia berhasil mewakili Indonesia ke Hongkong dalam pertandingan bulu tangkis.


K sangat aktif mengikuti kegiatan ekskul di luar jam sekolah, seperti melukis, bulu tangkis, futsal dan bola voly. Semua itu selalu mendapat dukungan dan support dari  orang tuanya terutama ibunya  yang selalu mendampingi K setiap kali mengikuti kegiatan.


K pernah diterima disekolah atlit khusus bola volley di cikarang, namun karena K tidak merasa nyaman disana, karena disana memang bukan sekolah khusus untuk anak berkebutuhan khusus seperti K. Disana K bersama dengan anak-anak normal, K merasa tidak ada yang menemani, akhirnya K tidak melanjutkan, ia hanya bertahan tiga minggu disana. Akhirnya K kembali kesekolah luar biasa.


Dalam hal akademik K termasuk anak yang cepat menangkap jika dijelaskan dan cepet dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah.

Peran orang tua dalam keberhasilan anaknya sangat dibutuhkan. Disini sangat terlihat betapa kedua orang tua K sangat mendukung kegiatan anaknya, sehingga ia dapat meraih prestasi-prestasi yang sangat membanggakan bagi kami sebagai guru dan kedua orang tua pastinya.


Semoga kelak K dapat terus berkembang dan meningkat terus prestasi-prestasinya yang membawanya kearah kemandirian dikemudian hari. Aamiin Yarobbaalamiin...


#Day13NOPAISEIWritingChalenge

8 komentar:

  1. Subhanallah, Ibu adalah cahaya untuk anak terbaik meski hambatan selalu muncul ya. Semangat agh.. saya.. terimakasih untuk segala info nya ya bu. Menginspirasi

    BalasHapus
  2. Terimakasih Ibu Kartini, tulisannya selalu membuka mata saya, selalu ada potensi dalam diri setiap eserta didik.

    Salam untuk K, terus maju pantang mundur

    BalasHapus
  3. Halo Miss K. Salam untuk kamu, ya.

    BalasHapus