Jumat, 13 November 2020

Mengubah Disability Menjadi Ability 4


D adalah gadis yang manis dan cantik, parasnya seperti wajah gadis-gadis arab yang memiliki hidung mancung , rambut hitam dan tebal. D adalah anak pertama dari pasangan suami istri seorang Pegawai Departemen Tenaga Kerja dan ibunya seorang ibu rumah tangga.

D lahir di Jakarta pada tanggal 18 Juni 1991, genap 29 tahun usianya sekarang. D adalah teman sejawatku. D mengajar di sekolah tempatku bertugas. D adalah patner kerjaku.

Saat usia kandungan ibu D berusia enam bulan, ibunya mengalami sakit panas dan kulitnya mengeluarkan bintik-bintik hitam. Ibu D berobat kedokter, namun beliau tidak mengira akan berdampak terhadap kandungannya. Setelah melahirkan D kondisi kesehatannya membaik.

Bulan-bulan pertama sejak kelahiran D adalah bulan penuh sukacita dan kebanggaan. Seiring berjalannya waktu sang ibu di usik oleh pertanyaan dan kebingungannya akan kondisi D yang sangat tidak peka dengan suara-suara di sekelilingnya. Baik dalam keadaan terjaga maupun tertidur. Hingga usia D satu tahun, D jika dipanggil kurang merespon.

“ Ada apa dengan anakku” gumam sang ibu dalam hati.

Dan tidak hanya sampai disitu sang ibu pun rajin mencari informasi baik dari teman-teman sesama orang tua , maupun dari buku-buku dan media lainnya. kemudian kedua orang tuanya membawa D ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ( RSCM ) untuk di periksa ke dokter THT. Dari hasil pemeriksaan D didiagnosa mengalami hambatan pendengaran dan harus memakai alat bantu dengar ( Hearing Aid ).

Betapa kecewanya hati ibu  D setelah mengetahui bahwa D di vonis mengalami gangguan atau hambatan pendengaran. Namun kedua orang tua D tidak berputus asa dan menerima keadaan dengan ikhlas.

Sejak usia taman kanak-kanak D sudah terbiasa berbaur dengan anak-anak normal. Dewi selalu dimasukan kesekolah umum.

Tahun 1998 D lulus sekolah taman kanak-kanak. Kemudian melanjutkan kesekolah dasar umum hingga lulus tahun 2004. D melanjutkan ke sekolah menengah tingkat pertama dan lulus tahun 2007. Di sekolah menengah tingkat atas tahun 2010, D lulus dan masuk ke perguruan tinggi negeri yang ada di Jakarta dengan mengambil jurusan tata kecantikan hingga lulus tahun 2017.

Setelah lulus D langsung mengajar di sekolah tempatku mengajar dan mendampingiku mengajar tata kecantikan.

Jika kami sedang berdua, saya sering bertanya,

“ D waktu kuliah apa aja kendala yang sering D hadapi?”

“ Cuma masalah komunikasi aja ko bu” jawabnya singkat.”

“ ada ga kejadian ato peristiwa yang paling berkesan buat D?”

“ ada …bu! “

“Saya sangat berkesan di kampus dengan sikap dosen-dosen yangs sangat baik sekali dan sangat membantu saya dalam belajar “

“ begitu juga dengan teman-teman yang sangat mengerti dengan keadaan saya”

“ Alhamdulillah bu”

Jadi dalam keseharian D tidak mengalami kendala dalam sosialisai meskipun ia mengalami hambatan pendengaran.

Di sekolah D mendapat tugas menjaga perpustakaan sekolah kami, dan selain dari itu D mengajar tata kecantikan mendampingiku.

Aku melihat sosok D seorang pekerja yang rajin, jujur dan ulet. D selalu datang lebih awal dari jam kerja dan selalu pulang di akhir jam kerja bahkan lebih. Sungguh sering aku merasa tertampar rasa malu jika melihat kedisiplinan dan kerja keras D.

Aku yang masih sering datang terlambat dan kurang disiplin menjadikan D sebagi cermin agar tidak terus larut dalam ketidakdisiplinan dalam bekerja.

Aku yang memang bukan dari jurusan tata kecantikan merasa sangat terbantu dengan adanya D di sekolah kami. D memang memiliki bakat dalam hal ini

Dalam mengajar tata kecantikan di sekolah, kami bekerjasama, aku yang merancang program, jadwal dan lain sebagainya. D yang membantu ku dalam mempraktekan program-program yang kami buat.

D sangat piawai dalam mempraktekan materi-materi yang ada dalam pembelajaran tata kecantikan, saya banyak belajar darinya. Mulai dari merias wajah, memotong dan menggunting rambut, mencuci dan meng creambath rambut hingga mempraktekan meni pedi kepada peserta didik kami yang berkebutuhan khusus. Dari D aku banyak belajar tentang banyak hal, D banyak menginspirasiku untuk lebih disiplin dan tekun dalam segala hal.Semoga kesuksesan selalu menyertaimu D.. 

Aamiin yarobbalalamiin..


#Day10NopAISEIWritingChallenge

5 komentar:

  1. Salam hangat utk ibu D ya bu. Menginspirasi sekali

    BalasHapus
  2. Aamiin.. Sukses untuk D. Bermodal kefisiplinan insyaAllah kesuksesan menantimu..

    BalasHapus
  3. Itu lah rah,at Allah ya bu. Tiada disangka2.

    BalasHapus
  4. Semangat Ibu D...
    Disetiap kekurangan pasti ada kelebihan...
    Tergantung kita mau melihat dari sudut pandang yang mana?

    Salam untuk Ibu D

    BalasHapus