Sabtu, 07 November 2020

Kesal

Kali ini saya stop menulis tentang komponen-komponen PKKS. Takut yang baca bosen he he.

Kali ini saya mau curhat aja, boleh ya...he he
Hari ini hati saya diliputi rasa yang seharusnya tidak dibiarkan hadir disana. Karena sejatinya hati yang diliputi perasaan itu pastinya akan banyak berdampak buruk bagi kesehatan tubuh dan mental kita.

Kesal atau marah اَلسُّخْطُ (kemarahan) atau عَدَمُ الرِّضَى بِالشَّيْءِ (tidak meridhai sesuatu). Kita katakan: غَضِبَ عَلَيْهِ غَضْبًا وَمَغْضَبَةً, yaitu benci atau tidak ridha, غَضِبَ لَهُ yaitu benci atau ia tidak ridha kepada sesuatu karenanya.
(https://almanhaj.or.id/4027-marah-dan-hakikatnya-dalam-islam.html).

Ya rasa itulah yang kini sedang merasuki hati ini. Astagfirullohalaziim.

Saya marah karena sebuah sebab. Gambar diatas itu yang menyebabkan saya marah. Bagaimana saya tidak marah. Tiba-tiba saja tetangga membuat tempat sampah persis didepan halaman rumah ibu saya. Dan membakar sampah yang mengeluarkan asap hitam berbau yang sangat mengganggu pernapasan.

Ditambah lagi keponakan saya yang baru berusia tiga tahun dalam keadaan batuk. Dan ia bermain disekitar tempat sampah yang sedang mengepul asapnya.

Langsung saya saya tegur tetangga tersebut. Dengan entengnya dia menjawab " siapa emang yang melarang saya buat tempat sampah disitu?"
" Memang tidak ada yang melarang sampean!"
Tapi setidaknya punya rasa toleransi ngga si sampean?" Lihat tuh asapnya? Merusak lingkungan!"
Tapi, dasar ya orang ga punya rasa toleransi, tetep saja ia membakar sampah seenaknya.

Astagfirullohalaziim..
Saya hanya bisa berdoa " Semoga Allah membukakan pintu hatinya. Agar ia menyadari dampak buruk dari apa yang diperbuatnya. Dan kita semua dijauhi dari  segala sifat buruk.
Aamiin yarobbalalamiin.

#Day4NopAISEIWritingChallengr

3 komentar: