Kamis, 05 November 2020

Komponen-Komponen PKKS 2

 

Kepemimpinan Pembelajaran 

Kepemimpinan pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam PKKS.

Dalam kepemimpinan pembelajaran, seorang kepala sekolah harus:

Pertama bertindak sesuai dengan visi dan misi sekolah/madrasah. Indikator yang tercakup didalamnya yaitu:

  Mampu menyusun program sekolah sesuai dengan visi dan misi sekolah.

  Mampu menerapkan program sekolah sesuai dengan visi dan misi sekolah.

  Mampu mengambil keputusan dan berani menghadapi tantangan/resiko untuk tercapainya visi dan misi sekolah.

  Mampu mengevaluasi program sekolah sesuai dengan visi dan misi sekolah.

Kedua, merumuskan tujuan yang menantang diri sendiri dan orang lain untuk mencapai standar yang tinggi. Indikatornya yang diharapkan merumuskan tujuan sekolah; yang sesuai prinsip SMART

a. Specific (tujuan yang fokus pada pencapaian standar)

b. Measurable (dapat diukur)

c. Achievable (dapat dicapai)

d. Realistic (berbasis kondisi nyata)

e. Time bound (target waktu yang jelas)

ketiga, mengembangkan sekolah/madrasah menuju organisasi pembelajar (learning organization). Indikator didalamnya yaitu,

  Mampu merencanakan program pengembangan SDM

  Mampu melaksanakan program pengembangan SDM melalui berbagai cara :

o    pelatihan

o    seminar

o    MGMP/MGP/KKG

o    MKKS/KKKS/MKTAS

o    studi lanjut

  Mampu melaksanakan Penelitian Tindakan Sekolah/Penelitian Tindakan Kelas

  Mampu menciptakan suasana sekolah yang mendorong semua warga sekolah untuk terus menerus belajar.

Keempat, menciptakan budaya dan iklim sekolah/madrasah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran.Indikator didalamnya diantaranya:

  Mampu membuat program berkaitan dengan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran.

  Mampu melaksanakan program berkaitan dengan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran

  Mampu mengevaluasi program berkaitan dengan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif

bagi pembelajaran.

  Mampu melaksanakan program tindak lanjut berkaitan dengan budaya dan iklim sekolah yang kondusif dan inovatif bagi pembelajaran.

Kelima, memegang teguh tujuan sekolah dengan menjadi contoh dan bertindak sebagai pemimpin pembelajaran.

Indikatornya didalamnya yaitu:

  Mampu menunjukkan konsistensi dalam memegang teguh tujuan sekolah berkaitan dengan prestasi akademik dan non akademik siswa (contoh:peningkatan KKM, pengembangan extrakurikuler)

  Mampu menunjukkan konsistensi dalam memegang teguh tujuan sekolah berkaitan dengan peningkatan kompetensi guru (contoh: workshop pendidikan karakter)

  Mampu menunjukkan konsistensi dalam memegang teguh tujuan sekolah berkaitan dengan peningkatan kompetensi tenaga kependidikan (contoh: bintek efektifitas dan efisiensi kerja )

  Mampu menjadi contoh pemimpin pembelajaran (contoh: memodelkan pembelajaran PAIKEM,

beradaptasi dengan perubahan baru dalam pembelajaran misalnya pendidikan kewirausahaan )

Keenam, melaksanakan kepemimpinan yang inspiratif. Dimana indikator yang ada didalamnya yaitu:

  Mampu menerapkan kepemimpinan yang dapat memotivasi warga sekolah dalam mencapai tujuan sekolah (contoh: memberi apresiasi terhadap prestasi yang dicapai warga sekolah)

  Mampu menerapkan kepemimpinan yang kreatif (contoh: mendorong munculnya ide-ide baru berkaitan hemat energi, pelestarian

  Mampu menerapkan kepemimpinan yang inovatif (contoh: memfasilitasi implementasi ide-ide baru berkaitan hemat energi, pelestarian lingkungan)

  Mampu menjadi inspirasi warga sekolah berkaitan keteladanan penerapan nilai-nilai karakter (contoh; jujur, disiplin)

Ketujuh,membangun rasa saling percaya dan memfasilitasi kerjasama dalam rangka untuk menciptakan kolaborasi  

yang kuat diantara warga sekolah/madrasah. Indikatornya meliputi:

  Mampu berkomunikasi dengan baik dan bertindak secara efektif untuk membangun lingkungan kerja yang baik.

  Mampu berkomunikasi dengan baik dan bertindak secara efektif untuk membangun rasa saling percaya diantara warga sekolah.

  Mampu berkomunikasi dengan baik dan bertindak secara efektif untuk memfasilitasi kerja sama yang baik.

  Mampu berkomunikasi dengan baik dan bertindak secara efektif untuk menciptakan iklim kerja dan kolaborasi yang kuat diantara warga sekolah.

Kedelapan, bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/ madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif. Indikator yang dinilai meliputi:

  Mampu menunjukkan kesungguhan dalam membuat program yang melibatkan semua warga sekolah berkaitan dengan sekolah sebagai organisasi pembelajar (contoh : pengembangan keprofesionalan

berkelanjutan guru dan tenaga kependidikan , program remedial teaching)

  Mampu menunjukkan kesungguhan dalam melaksanakan program yang melibatkan semua warga sekolah berkaitan dengan sekolah sebagai organisasi pembelajar

  Mampu menunjukkan kesungguhan dalam mengevaluasi program yang melibatkan semua warga sekolah berkaitan dengan sekolah sebagai organisasi pembelajar

  Mampu menunjukkan kesungguhan dalam membuat program tindak lanjut yang melibatkan semua warga sekolah berkaitan dengan sekolah sebagai organisasi pembelajar.

Kesembilan, mengembangan kurikulum dan kegiatan pembelajaran sesuai dengan visi, misi, dan tujuan sekolah. Indikatornya yaitu:

  Mampu menyusun program kurikulum dokumen1 (memuat mata pelajaran, muatan lokal, pengembangan. diri, pengaturan beban belajar, ketuntasan belajar, kenaikan kelas, kelulusan, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global), dokumen 2 ( silabus) dan dokumen 3 (RPP) yang melibatkan stakeholder sekolah sesuai dengan visi, misi dan tujuan sekolah.

  Mampu melaksanakan program kurikulum dokumen 1, dokumen 2, dan dokumen 3.

  Mampu melakukan evaluasi program kurikulum dokumen 1 dan dokumen 2 KTSP.

  Mampu melakukan program tindak lanjut untuk pengembangan kurikulum dokumen 1 dan dokumen 2 KTSP.

Kesepuluh, mengelola peserta didik dalam rangka pengembangan kapasitasnya secara optimal. Indikatornya yaitu:

  Mampu membuat program sekolah yang berkaitan dengan peserta didik baik akademik maupun non akademik dalam rangka pengembangan potensinya secara optimal (contoh : program pengenalan bakat minat, tes IQ, program OSIS, program extrakurikuler)

Melaksanakan program sekolah yang berkaitan dengan peserta didik baik akademik maupun non akademik.

  Mampu melakukan evaluasi program sekolah yang berkaitan dengan peserta didik baik akademik maupun non akademik

  Mampu membuat program pengembangan tindak lanjut yang berkaitan dengan peserta didik baik akademik maupun non akademik.


#Day3NovAISEIWritingChallenge



6 komentar: