Jumat, 09 Oktober 2020

Pengalaman Selama PJJ

 


MANFAATKAN PJJ DENGAN KEGIATAN POSITIF


OLEH:KARTINI,S.Pd

GURU SLBN BEKASI JAYA KOTA BEKASI

 

Hampir kurang lebih tujuh bulan berlalu  masa pandemi tak kunjung berakhir. Kurva Covid masih belum melandai. Terutama didaerah kami yang termasuk zona merah. Hal ini mengakibatkan pembelajaran secara daring dan luring masih terus berlanjut. Para guru melaksanakan tugas mengajar dari rumah atau Work From Home (WFH) begitu pula dengan siswa, mereka belajar dari rumah atau BDR.

Masa pandemi ini merubah banyak hal dalam kegiatan kita mengajar disekolah , salah satunya adalah pengembangan pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengajar. Proses belajar mengajar beralih dari pembelajaran tatap muka dikelas menjadi daring dan luring. Hal ini menuntut kemampuan dan kemauan guru agar terus belajar dan belajar. Terutama dalam hal ilmu dan teknologi yang berkaitan dengan aplikasi-aplikasi yang  digunakan untuk  pembelajaran secara daring.

Pembelajaran Jarak Jauh ini  merupkan hal baru bagi kami sebagai guru, para siswa dan orang tua. Tentu saja hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi kami sebagai guru, apalagi siswa yang kami hadapi adalah siswa-siswi berkebutuhan khusus, yaitu anak tunarungu.

Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang dalam pendidikan memerlukan pelayanan yang spesifik, berbeda dengan anak pada umumnya. Anak berkebutuhan khusus ini mengalami hambatan dalam belajar dan perkembangan. Oleh sebab itu mereka memerlukan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan belajar masing-masing anak. Sekolah yang mewadahi pembelajaran bagi mereka adalah sekolah khusus, salah satunya Sekolah Luar Biasa (SLB).

Sejak dikeluarkannya surat edaran pemerintah tentang pembelajaran jarak jauh yang harus dilakukan oleh setiap satuan pendidikan, melalui surat edaran yang bernomor 443/3302-Set.Disdik untuk mengantisifasi penyebaran virus Korona, maka semua sekolah menghentikan kegiatan belajar mengajar di kelas. Kegiatan belajar mengajar beralih ke rumah, atau dengan kata lain guru memberikan tugas/pembelajaran jarak jauh kepada para peserta didiknya. Tak terkecuali para siswa kami yang memiliki berbagai hambatan yaitu Anak Berkebutuhan Khusus. Anak Berkebutuhan Khusus yang saya ajar adalah anak tunarungu.

Anak tunarungu menurut Donal F.Morees ( 1978 :5 ) dalam Permanarian Somad dan Tati hernawati ( 1996:27 ), adalah :

Hearing impairment a generic term indicating a hearing disability that may range in severity from mild to profound it concludes the subsets of deaf and hard of hearing.

A deaf person in one whose hearing disability preclude successful processing of linguistic information through audition, with or without a hearing aid.

A hard of hearing is one who generally with use of hearing  aid, has residual hearing sufficient to enable successful processing of linguistic information through audition.

 

Dari  definisi  tersebut dapat diartikan bahwa tunarungu adalah suatu istilah umum yang menunjukkan kesulitan mendengar dari yang ringan sampai berat, digolongkan ke dalam tuli dan kurang dengar; orang tuli adalah yang kehilangan kemampuan mendengar sehingga menghambat proses informasi bahasa melalui pendengaran, baik memakai ataupun tidak memakai alat bantu dengar; sedangkan yang dikatakan kurang dengar adalah mereka yang apabila menggunakan alat bantu mendengar sisa pendengarannya cukup memungkinkan keberhasilan dalam proses memperoleh informasi bahasa melalui pendengarannya. Meskipun  kondisi siswa kami memiliki keterbatasan pendengaran dan bicara seperti ini, tidak mengurangi semangat kami dalam memberikan pembelajaran untuk mereka.

 

Disini sebagai guru anak berkebutuhan khusus kita dituntut kreatif dalam memberikan materi Pelajaran Jarak Jauh .  Sebab siswa tak hanya mengerjakan tugas akademik dan keterampilan kecakapan hidup melainkan juga melakukan kegiatan yang menyenangkan agar motivasi belajar siswa tetap tinggi. Maka dari itu, kita dituntut harus berusaha untuk membuat strategi pembelajaran yang semenarik mungkin agar bisa meningkatkan minat belajar mereka dan menghilangkan kejenuhan dan kebosanan mereka selama terkurung dirumah, jauh dari teman-teman dan guru.

Banyak pengalaman yang kami dapatkan selama PJJ ini, diantaranya adalah:

Kami harus terus berusaha mencari cara yang tepat dalam menyampaikan pembelajaran jarak jauh yang kami lakukan secara daring, agar siswa-siswi kami yang mengalami hambatan pendengaran tetap bisa belajar dengan teknologi yang ada.

Dalam menyampaikan materi pembelajaran selain menggunakan media whatshap grup, kami juga menggunakan aplikasi-aplikasi lain yang ada di android guru dan siswa. Salah satu aplikasi yang sering kami gunakan yaitu WPS Office, Power point, Kinemaster dan Youtobe.

WPS Office adalah sebuah paket aplikasi perkantoran untuk Mikrossoft windows, linux, iOS, dan android OS, yang dikembangkan oleh pengembang perangkat lunak dari Tiongkok. Power point adalah sebuah program komputer untuk presentasi yang dikembangkan oleh microsoft di dalam paket aplikasi kantoran. Kinemaster merupakan aplikasi editor vidio profesional yang sangat lengkap untuk android. You tube adalah sebuah situs web berbagai vidio yang memungkinkan pengguna mengunggah, menonton, dan berbagai vidio. Sedangkan whatshap adalah aplikasi pesan untuk ponsel cerdas. (Sumber Google)

Mengapa kami menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut?. Menurut kami apliksi-aplikasi tersebut cukup membantu dalam menyampikan materi kepada para siswa kami yang mengalami hambatan pendengaran. Sebab dalam aplikasi-aplikasi ini kami menyampaikan materi melalui vidio sekaligus ada penjelasan tertulis yang dapat dibaca oleh para peserta didik. Sehingga meskipun mereka tidak dapat mendengar apa yang diucapkan guru, mereka masih dapat membaca tulisan yang ada di dalam power point yang kami buat.

Teknik pembuatan materi pembelajaran yang kami lakukan adalah sebagai berikut:

1.      Membuat materi dalam power point dilaptop

2.      Mengirimkan materi yang sudah dibuat dilaptop ke android

3.      Membuka power point yang sudah dibuat di laptop melalui  aplikasi WPS yang ada di handpont

4.      Membuat vidio dalam aplikasi WPS

5.      Mengedit vidio dengan apliksi kinemaster.

6.      Jika sudah jadi vidio, dapat dikirimkan ke you tube, atau langsung ke whatshap grup kelas.

7.   Sebelum mengirimkan vidio, guru melakukan vidio call dan bercakap dengan siswa disertai dengan isyarat.

Disamping pengalaman dalam menemukan berbagai inovasi pembelajaran secara digital untuk pembelajaran bagi peserta didik, kami juga banyak mendapatkan pengalaman lain dalam mengembangkan diri. Diantaranya, dengan melaksanakan tugas mengajar dari rumah atau Work From Home, kami memiliki waktu luang lebih banyak bersama keluarga, lebih banyak waktu untuk beribadah dan kegiatan positif lainnya.

Kegiatan positif itu diantaranya, kita dapat memanfaatkan waktu yang banyak dirumah ini untuk mengikuti berbagai pelatihan dan webinar yang diadakan secara daring. Dengan banyak mengikuti berbagai pelatihan dan webinar ataupun lomba-lomba yang kita minati yang diadakan secara daring, hal ini tentu akan banyak menambah ilmu, wawasan dan teman baru disamping sertifikat dan karya yang dapat kita hasilkan dari sebuah pelatihan. Karya yang dapat kita hasilkan misalnya dapat menerbitkan sebuah buku dari hasil pelatihan yang kita ikuti. Mendapatkan hadiah dari lomba-lomba yang kita ikuti. Dan yang lebih membanggakan dengan tetap dirumah, tidak menjadikan kita menjadi guru yang pasif dan tidak banyak tahu. Namun sebaliknya, disamping kejenuhan yang kita rasakan akibat terkungkung dirumah, bukan suatu halangan bagi kita untuk terus belajar dan berusaha untuk mengembangkan diri dan wawasan untuk kemajuan peserta didik kita, dan juga diri kita sendiri.

Demikian pengalaman yang saya alami selama PJJ yang sudah berlangsung hampir sudah tujuh bulan berlalu ini. Alhamdulilah selama tujuh bulan terkungkung dirumah sudah menghasilkan beberapa sertifikat dari hasil mengikuti webinar, mendapat piala dan piagam serta hadiah dari hasil mengikuti salah satu lomba serta menghasilkan karya buku tunggal dan antalogi ber ISBN yang telah diterbitkan. Walaupun masih diterbitkan oleh penerbit indi.

Jadi masa pandemi ini, jika kita manfaatkan dengan kegiatan-kegiatan positif maka akan menghasilkan sesuatu yang dapat membahagiakan hati. Dan menginspirasi serta memotivasi minimal diri sendiri dan peserta didik kita. Dan yang terpenting dapat memberikan pelayanan untuk peserta didik dengan tetap semangat. Sebab jika gurunya semangat, tentu diharapkan dapat membawa pengaruh positif terhadap peserta didik yang kita ajarkan.  

Aamiin yarobbalalamiiin....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar