MANFAATKAN PJJ DENGAN KEGIATAN POSITIF
OLEH:KARTINI,S.Pd
GURU
SLBN BEKASI JAYA KOTA BEKASI
Hampir kurang lebih tujuh
bulan berlalu masa pandemi tak kunjung berakhir. Kurva
Covid masih belum melandai. Terutama didaerah kami yang
termasuk zona merah. Hal
ini
mengakibatkan pembelajaran secara
daring dan luring masih terus berlanjut. Para guru melaksanakan tugas
mengajar dari rumah atau Work From Home
(WFH) begitu pula dengan siswa, mereka belajar dari rumah atau BDR.
Masa
pandemi ini merubah banyak hal dalam kegiatan kita mengajar disekolah , salah
satunya adalah pengembangan pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengajar.
Proses belajar mengajar beralih dari pembelajaran tatap muka dikelas menjadi
daring dan luring. Hal ini menuntut kemampuan dan kemauan guru agar terus
belajar dan belajar. Terutama dalam hal ilmu dan teknologi yang berkaitan
dengan aplikasi-aplikasi yang digunakan
untuk pembelajaran secara daring.
Pembelajaran
Jarak Jauh ini merupkan hal baru bagi
kami sebagai guru, para siswa dan orang tua. Tentu saja hal ini merupakan tantangan
tersendiri bagi kami sebagai guru, apalagi siswa yang kami hadapi adalah
siswa-siswi berkebutuhan khusus, yaitu anak tunarungu.
Anak
berkebutuhan khusus adalah anak yang dalam pendidikan memerlukan pelayanan yang
spesifik, berbeda dengan anak pada umumnya. Anak berkebutuhan khusus ini
mengalami hambatan dalam belajar dan perkembangan. Oleh sebab itu mereka
memerlukan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan belajar
masing-masing anak. Sekolah yang mewadahi pembelajaran bagi mereka adalah
sekolah khusus, salah satunya Sekolah Luar Biasa (SLB).
Sejak
dikeluarkannya surat edaran pemerintah tentang pembelajaran jarak jauh yang
harus dilakukan oleh setiap satuan pendidikan, melalui surat edaran yang
bernomor 443/3302-Set.Disdik untuk mengantisifasi penyebaran virus Korona, maka
semua sekolah menghentikan kegiatan belajar mengajar di kelas. Kegiatan belajar
mengajar beralih ke rumah, atau dengan kata lain guru memberikan
tugas/pembelajaran jarak jauh kepada para peserta didiknya. Tak terkecuali para
siswa kami yang memiliki berbagai hambatan yaitu Anak Berkebutuhan Khusus. Anak
Berkebutuhan Khusus yang saya ajar adalah anak tunarungu.
Anak tunarungu menurut Donal F.Morees ( 1978 :5 ) dalam Permanarian
Somad dan Tati hernawati ( 1996:27 ), adalah :
Hearing impairment a generic term indicating a
hearing disability that may range in severity from mild to profound it
concludes the subsets of deaf and hard of hearing.
A deaf person in one whose hearing disability
preclude successful processing of linguistic information through audition, with
or without a hearing aid.
A hard of hearing is one who generally with
use of hearing aid, has residual hearing
sufficient to enable successful processing of linguistic information through
audition.
Dari definisi tersebut dapat diartikan bahwa tunarungu
adalah suatu istilah umum yang menunjukkan kesulitan mendengar dari yang ringan
sampai berat, digolongkan ke dalam tuli dan kurang dengar; orang tuli adalah
yang kehilangan kemampuan mendengar sehingga menghambat proses informasi bahasa
melalui pendengaran, baik memakai ataupun tidak memakai alat bantu dengar;
sedangkan yang dikatakan kurang dengar
adalah mereka yang apabila menggunakan alat bantu mendengar sisa pendengarannya
cukup memungkinkan keberhasilan dalam proses memperoleh informasi bahasa
melalui pendengarannya. Meskipun kondisi
siswa kami memiliki keterbatasan pendengaran dan bicara seperti ini, tidak
mengurangi semangat kami dalam memberikan pembelajaran untuk mereka.
Disini
sebagai guru anak berkebutuhan khusus kita dituntut kreatif dalam memberikan
materi Pelajaran Jarak Jauh . Sebab siswa
tak hanya mengerjakan tugas akademik dan keterampilan kecakapan hidup melainkan
juga melakukan kegiatan yang menyenangkan agar motivasi belajar siswa tetap
tinggi. Maka dari itu, kita dituntut harus berusaha untuk membuat strategi
pembelajaran yang semenarik mungkin agar bisa meningkatkan minat belajar mereka
dan menghilangkan kejenuhan dan kebosanan mereka selama terkurung dirumah, jauh
dari teman-teman dan guru.
Banyak
pengalaman yang kami dapatkan selama PJJ ini, diantaranya adalah:
Kami
harus terus berusaha mencari cara yang tepat dalam menyampaikan pembelajaran
jarak jauh yang kami lakukan secara daring, agar siswa-siswi kami yang
mengalami hambatan pendengaran tetap bisa belajar dengan teknologi yang ada.
Dalam
menyampaikan materi pembelajaran selain menggunakan media whatshap grup, kami
juga menggunakan aplikasi-aplikasi lain yang ada di android guru dan siswa.
Salah satu aplikasi yang sering kami gunakan yaitu WPS Office, Power point,
Kinemaster dan Youtobe.
WPS
Office adalah sebuah paket aplikasi perkantoran untuk Mikrossoft windows,
linux, iOS, dan android OS, yang dikembangkan oleh pengembang perangkat lunak
dari Tiongkok. Power point adalah sebuah program komputer untuk presentasi yang
dikembangkan oleh microsoft di dalam paket aplikasi kantoran. Kinemaster
merupakan aplikasi editor vidio profesional yang sangat lengkap untuk android.
You tube adalah sebuah situs web berbagai vidio yang memungkinkan pengguna
mengunggah, menonton, dan berbagai vidio. Sedangkan whatshap adalah aplikasi
pesan untuk ponsel cerdas. (Sumber Google)
Mengapa
kami menggunakan aplikasi-aplikasi tersebut?. Menurut kami apliksi-aplikasi
tersebut cukup membantu dalam menyampikan materi kepada para siswa kami yang
mengalami hambatan pendengaran. Sebab dalam aplikasi-aplikasi ini kami
menyampaikan materi melalui vidio sekaligus ada penjelasan tertulis yang dapat
dibaca oleh para peserta didik. Sehingga meskipun mereka tidak dapat mendengar
apa yang diucapkan guru, mereka masih dapat membaca tulisan yang ada di dalam
power point yang kami buat.
Teknik
pembuatan materi pembelajaran yang kami lakukan adalah sebagai berikut:
1. Membuat
materi dalam power point dilaptop
2. Mengirimkan
materi yang sudah dibuat dilaptop ke android
3. Membuka
power point yang sudah dibuat di laptop melalui
aplikasi WPS yang ada di handpont
4. Membuat
vidio dalam aplikasi WPS
5. Mengedit
vidio dengan apliksi kinemaster.
6. Jika
sudah jadi vidio, dapat dikirimkan ke you tube, atau langsung ke whatshap grup
kelas.
7. Sebelum
mengirimkan vidio, guru melakukan vidio call dan bercakap dengan siswa disertai
dengan isyarat.
Disamping
pengalaman dalam menemukan berbagai inovasi pembelajaran secara digital untuk
pembelajaran bagi peserta didik, kami juga banyak mendapatkan pengalaman lain
dalam mengembangkan diri. Diantaranya, dengan melaksanakan tugas mengajar dari
rumah atau Work From Home, kami memiliki
waktu luang lebih banyak bersama keluarga, lebih banyak waktu untuk beribadah
dan kegiatan positif lainnya.
Kegiatan
positif itu diantaranya, kita dapat memanfaatkan waktu yang banyak dirumah ini
untuk mengikuti berbagai pelatihan dan webinar yang diadakan secara daring. Dengan
banyak mengikuti berbagai pelatihan dan webinar ataupun lomba-lomba yang kita
minati yang diadakan secara daring, hal ini tentu akan banyak menambah ilmu,
wawasan dan teman baru disamping sertifikat dan karya yang dapat kita hasilkan
dari sebuah pelatihan. Karya yang dapat kita hasilkan misalnya dapat
menerbitkan sebuah buku dari hasil pelatihan yang kita ikuti. Mendapatkan
hadiah dari lomba-lomba yang kita ikuti. Dan yang lebih membanggakan dengan
tetap dirumah, tidak menjadikan kita menjadi guru yang pasif dan tidak banyak
tahu. Namun sebaliknya, disamping kejenuhan yang kita rasakan akibat
terkungkung dirumah, bukan suatu halangan bagi kita untuk terus belajar dan
berusaha untuk mengembangkan diri dan wawasan untuk kemajuan peserta didik
kita, dan juga diri kita sendiri.
Demikian
pengalaman yang saya alami selama PJJ yang sudah berlangsung hampir sudah tujuh
bulan berlalu ini. Alhamdulilah selama tujuh bulan terkungkung dirumah sudah
menghasilkan beberapa sertifikat dari hasil mengikuti webinar, mendapat piala
dan piagam serta hadiah dari hasil mengikuti salah satu lomba serta
menghasilkan karya buku tunggal dan antalogi ber ISBN yang telah diterbitkan.
Walaupun masih diterbitkan oleh penerbit indi.
Jadi
masa pandemi ini, jika kita manfaatkan dengan kegiatan-kegiatan positif maka
akan menghasilkan sesuatu yang dapat membahagiakan hati. Dan menginspirasi
serta memotivasi minimal diri sendiri dan peserta didik kita. Dan yang
terpenting dapat memberikan pelayanan untuk peserta didik dengan tetap
semangat. Sebab jika gurunya semangat, tentu diharapkan dapat membawa pengaruh
positif terhadap peserta didik yang kita ajarkan.
Aamiin
yarobbalalamiiin....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar