Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku
(Resume Belajar Menulis Hari Ketiga)
Oleh: Kartini,S.Pd
Waktu :
Jumat, 5 Juni 2020
Narasumber : Dra.
Sri Sugiastui, M. Pd.
Ini pelajaran ketiga yang saya ikuti
selama belajar menulis secara daring melalui grup Whatshap bersama Omjay dan
kawan-kawan. Pada pertemuan kali ini materinya tentang”Berbagi Pengalaman
Menerbitkan Buku” yang disampaikan oleh Ibu Dra. Sri Sugiastui, M. Pd.
Berikut profil beliau:
Terlahir dengan nama
Sri Sugiastuti, 8 April 1961. Merasa terlambat belajar menulis. Ia
menghabiskan masa kecilnya di Jakarta sejak usia 1 tahun hingga lulus SMA tahun
1980. Kuliah di UNS setelah lulus mengajar di Jakarta hingga ahun 1990. Cinta
dan tanggungjawabnya pada keluarga membawanya hijrah ke Solo sejak tahun
1990 hingga saat ini.
Karir menulisnya
dimulai ketika usianya jelang setengah abad. Dimana Ia kuliah S2 jurusan
Pengkajian Bahasa Inggris yang linier dengan jurusan yang diambilnya di S1.UNS.
Tahun 2010 jadi tahun keberuntungannya ketika 2 bukunya bisa terbit, Buku “SPM
Ujian Nasional Bahasa Inggris untuk SMK” penerbit Erlangga, dan buku antologi “
Diary Ketika Buah Hati Sakit”. Naskahnya sebagai pemenang ke 3. Buku
kroyokan lainnya bersama Kompasianer tahun 2014 “25 Kompasianers Merawat
Indonesia” dalam rangka hari Kartini. Satu lagi berjudul “ Indonesia Satu “
penerbitnya Indie Peniti Media. Beberapa buku antologi Muara Kasih Ibu, Move
on, Go to 2020, dan Move on.
Tahun 2013 terbit 3
bukunya. 1 buku Parenting berjudul “Seni Mendidik Anak Sesuai Tuntunan Islami”
penerbit Mitra widyawacana Jakarta. Novel Hidayah “ Kugelar Sajadah Cinta”
penerbit Indie Bentang Pustaka Sidoarjo dan “Deburan Ombak Waktu” penerbit
Indie Goresan Pena Cirebon. Tahun 2015 Buku “SPM Ujian Nasional Bahasa
Inggris untuk SMK edisi baru, penerbit Erlangga. Tahun 2016 buku “ The Stories
Cakes For Beloved Moms’ penerbit Indie Oksana dan tahun 2017 buku “ The Stories
of wonder Women’ Penerbit Mediaguru. Tipuan Asmara (Novel), Wow Engish is So
Easy Kids, Perempuan Terbungkas, (Novel) Catatan Religi Bu Kanjeng(Motivasi),
Merawat Harapan (Parenting), The Power of Mother’s Prayer (Parenting) Masuk
Surga Karena Anak (Parenting).
Kesehariannya ia
mengajar, pegiat Literasi, pengurus TPQ di masjid Al Fath, Blogger, Komunitas
berbagai kepenulisan baik online maupun offline, salah satunya aktif di blog
Gurusiana dan Komunitas sejuta guru ngeblog. Pegiat Literasi Nusantara
dan Duta Bunda Baca Soloraya.
Penulis memiliki 4
orang anak dan suami siaga yang selalu mendukung segala kiprah istrinya yang
positif. Penulis bisa dihubungi di astutianamudjono@gmail.com,
www.srisugiastutipln.com Akun FB Astutiana. M,@Astutiana.M. IG.
Astutianamudjono. Atau WA 089692593804.
Seperti biasa, belajar kali ini dibagi dalam dua sesi yaitu, sesi pemaparan
materi dan tanya jawab. Dalam pemaparan kali ini Bu Sri membukanya dengan ice
breaking , beliau mengirimkan Audio untuk me-refresh diri supaya bisa fokus menyimak
dan berbagi pengalamannya malam ini agar bapak ibu semakin semangat belajarnya
dan menghasilkan karya nyata berupa tulisan yang bermanfaat. Dan materi berupa
power point yang isinya tentang tips menulis, diantaranya yaitu:
Cara Jadi Penulis
Banyak orang yang berkeinginan
menjadi penulis, lalu bagaimana caranya menjadi penulis? Berikut ini adalah
cara atau langkah-langkah yang bisa kita lakukan untuk menjadi seorang penulis:
•
Banyak membaca Penulis membutuhkan ide atau gagasan, dan ide atau
gagasan itu banyak kita dapatkan dari membaca. Ada banyak jenis bacaan yang
bisa kita baca tergantung minat kita. Apa yang kita baca amat menentukan gaya
kepenulisan kita
•
Mencoba menulis Tuliskan saja apa yang ingin Anda tuliskan, bahkan
ketika Anda tidak punya ide sama sekali Anda pun bisa menulis cerita bahwa Anda
sedang tidak punya ide. Menulis bisa melalui media apa saja, bisa Anda tulis di
komputer Anda, buku harian Anda, ataupun di media sosial seperti facebook, dan
juga blog. Semakin banyak kita menulis maka kita semakin mengasah kemampuan
kita untuk menulis.
•
Mengirimkan
tulisan Setelah Anda mencoba banyak menulis tentang apapun itu
baik artikel, puisi, atau pun cerpen, cobalah untuk mengirimkannya ke media
seperti media cetak. Atau jika tulisan Anda sudah menjadi sebuah buku, Anda
bisa mengirimkannya ke penerbit buku.
•
Teruslah menulis
Jika naskah Anda ditolak atau sudah pernah
diterbitkan, teruslah menulis. Kembangkan terus kemampuan Anda dan perbanyak
karya-karya Anda.
Tips Disiplin menulis
Pernahkah ketika Anda punya
ide, kemudian mulai menulis tapi Anda selalu menunda
menyelesaikan tulisan
tersebut. Berikut adalah tipsnya agar disiplin menulis:
•
Buat
kerangka tulisan Untuk penulis yang telah biasa menulis, biasanya
kerangkanya hanya di dalam pikiran saja, tapi ada juga yang menuliskan kerangka
tersebut. Hal ini perlu agar tulisan memiliki arah dan target.
• Buat
target Buat target kapan Anda akan menyelesaikan tulisan Anda. Jika perlu
buat tabelnya berapa halaman per hari rencana Anda dan tuliskan faktanya atau
pencapaiannya di sampingnya. Jika yang sering mengikuti lomba-lomba dengan dead
line tertentu pasti sudah terbiasa.
•
Fokus
Fokus pada target yang Anda buat, jangan tergoda oleh godaan-godaan yang
membuat Anda menunda menyelesaikan tulisan Anda
• Reward
& punishment Anda juga bisa memberi hadiah pada diri Anda sendiri jika
bisa mencapai target atau melebihi target, dan Anda juga bisa memberi hukuman
pada diri sendiri jika sebaliknya yang terjadi.
Tips Memilih Judul Yang Menarik
Judul yang menarik amatlah penting bagi sebuah buku.
Bahkan ada buku yang isinya kosong tapi laku dan menjadi best seller hanya
karena judulnya yang menarik. Berikut beberapa tips untuk memilih judul yang
menarik
• Sesuaikan
dengan tema tulisan Sebelum membuat judul yang menarik, buatlah judul
tersebut sesuai dengan tema tulisan, atau memilik konsep terhadap isi tulisan
•
Buat
judul dengan kata yang mudah diingat Judul haruslah mudah diingat oleh
orang yang membacanya secara sekilas.
• Buat
orang penasaran Judul yang mampu membuat orang penasaran untuk membacanya
biasanya cukup menarik orang untuk membeli buku tersebut.
Tips Mencari Ide
Ide adalah hal penting dalam berkarya. Untuk membuat
sebuah tulisan membutuhkan ide. Berikut adalah beberapa tips mencari ide:
- Bacalah sebanyak mungkin buku Beli dan bacalah
buku. Selain itu, Anda juga bisa pinjam di perpustakaan, atau saling
bertukar pinjam dengan teman. Dengan membaca bisa jadi Anda akan menemukan
ide. Misalkan Anda membaca cerita yang berlatar Prancis, dari situ bisa
juga Anda dapat ide untuk membuat cerita yang berlatar Spanyol.
- Refreshing Anda bisa refreshing dan pergi ke
tempattempat yang belum pernah dikunjungi untuk merefresh otak Anda dari
rutinitas. Siapa tau Anda mendapatkan ide.
- Tulis apa yang bisa Anda tulis Jika Anda belum
mendapatkan ide, cobalah . Mungkin pengalaman Anda, atau mungkin apa yang
Anda ketahui. Seringkali ketika sudah mulai menulis ide-ide akan
bermunculan.
- Cari referensi dari berbagai media Anda juga bisa
mencari ide dari media, apalagi saat ini teknologi informasi sudah sedemikian
pesatnya. Anda bisa mencari di internet.
- Anda juga bisa menggunakan cara ATM (amati, tiru,
modifikasi). Dari berbagai referensi yang Anda dapat Anda bisa membuat
tulisan yang temanya mungkin sama, tapi Anda bisa memodifikasi sedemikian
rupa sehingga karya Anda lebih berwarna.
Tips Menulis Cepat
•
Pikirkanlah ide
tulisan yang akan Anda buat. Lalu segera tuliskan.
•
Anda juga bisa
buat kerangka karangan terlebih dahulu agar lebih terarah.
•
Teruslah
mengetik berdasarkan ide yang Anda miliki. Jangan lihat ke belakang apa yang
telah Anda ketik. Abaikan jika ada yang salah baik dari segi struktur bahasa
maupun ide.
•
Untuk mendukung
no.3 Anda juga bisa block semua kata dan ganti dengan warna putih saat Anda
mengetik pada MS. Word. Apa yang terjadi? Anda tidak tahu, apakah yang baru
saja Anda tuliskan. Nantinya, akan membuat Anda malas untuk mengeditnya.
•
Setelah Anda
merasa telah menyelesaikan tulisan Anda, barulah Anda ubah kembali tulisan Anda
menjadi warna hitam jika Anda menggunakan cara no.4. Setelah itu Baca kembali
berulang kali dan perbaiki apa yang salah dan yang kurang enak dibaca .
Tips Memenangkan Lombalomba Menulis
Mungkin Anda sering mengikuti
lomba-lomba menulis. Berikut tips untuk memenangkan lombalomba menulis:
•
Pastikan Anda
memahami dan melaksanakan aturan dan syarat-syarat lomba.
•
Anda bisa cari
beberapa referensi yang berkaitan dengan tema lomba tersebut. Dari situ Anda
bisa mencari dan mengkombinasikan ide atau menilai ide yang telah Anda miliki.
Tapi jangan pernah menjiplak.
•
Setelah Anda
selesai menulis, baca ulang beberapa kali. Perbaiki yang salah atau yang kurang
enak dibaca. Anda juga bisa meminta penilaian teman atau saudara.
•
Setelah selesai
mengirimkan naskah, berdoalah.
•
Jika Anda gagal,
evaluasilah. Dan teruslah mencoba. Karena setiap orang yang berhasil
sesungguhnya telah mengalami setumpuk kegagalan.
Langkah-langkah Menulis Buku.
Jika Anda ingin
menulis sebuah buku. Mungkin langkah-langkah menulis buku berikut ini bisa
menjadi inspirasi,
•
Tentukan
jenis buku Tentukan apa jenis buku yang Anda buat. Apakah berupa novel, esai,
ilmu pengetahuan, kumpulan cerpen atau apa.
•
Tentukan
Tema Misakan Anda telah menentukan jenis buku yang Anda akan tulis. Misalkan
Anda ingin menulis Novel. Setelah itu Anda tentukan Tema novel tersebut apa.
Apakah temanya romantik, inspiratif, ilmiah, atau apa?
• Buat
kerangka buku Langkah selanjutnya, Anda bisa membuat kerangka buku tersebut.
Apa yang akan dibahas dalam buku tersebut. Jika Anda memilih novel, tentukan
kerangka ceritanya seperti apa. Hal ini bisa Anda tulis atau cukup Anda
pikirkan. Tapi sebaiknya Anda tulis agar tulisan Anda nantinya lebih terarah.
•
Mulai
mengembangkan kerangka buku Mulailah menulis dan mengembangkan kerangka yang
Anda buat baik yang sudah Anda buat atau yang masih dalam pikiran Anda.
Keluarkan ide yang telah Anda pikirkan untuk membuat buku tersebut.
•
> Baca
kembali berulang-ulang dan perbaiki Setelah Anda menulis dan terbentuklah
sebuah naskah buku, Anda perlu membaca kembali karya yang telah Anda buat
tersebut. Anda cek apakah naskah yang Anda buat sudah enak dibaca, sudah
tersusun dengan rapi, penggunaan kata-katanya sudah benar atau belum. Jika Anda
baca berulang-ulang beberapa kali supaya menghasilkan karya yang lebih baik
Setelah jadi sebuah naskah, Anda bisa mengirimkan ke penerbit untuk
diterbitkan. Anda bisa mengirimkan ke penerbit mayor atau indie.
Tips dan Cara Mengirimkan Tulisan ke Media Masa
Jika tulisan-tulisan panjang
bisa diterbitkan menjadi buku. Tulisan pendek pun bisa diterbitkan menjadi buku
kumpulan atau antologi, atau Anda juga bisa kirimkan ke media masa untuk
diterbitkan. Baca dulu macam-macam tulisan pendek. Tentukan tulisan apa yang
akan Anda kirimkan ke media masa. Berikut langkah selanjutnya untuk mengirimkan
naskah ke media masa:
•
Buat tulisan
yang menarik Tentu tulisan Anda harus menarik, renyah, dan mudah dipahami agar
media masa mau menerbitkan tulisan Anda.
•
Pilih tulisan
yang sesuai temanya dengan waktu. Anda bisa menuliskan tema tulisan Anda dengan
waktunya. Misalkan Anda menuliskan opini Anda tentang agustusan pada bulan
agustus, atau menulis tentang perayaan tahun baru pada saat menjelang tahun
baru. Tapi ini tergantung dari jenis tulisan Anda.
•
Sesuaikan dengan
media masa yang Anda kirimkan Tentunya tulisan Anda juga harus sesuai dengan
media masa yang bersangkutan. Karena media masa memiliki segmentasi tertentu
ada yang tentang bisnis, politik, dan lain sebagainya. Dari media tersebut coba
perhatikan bagian mana yang merupakan tulisan dari pengirim. Silakan lihat
daftar media masa yang menerima tulisan.
•
Jangan kirimkan
ke banyak media masa sekaligus Biasanya ada juga penulis yang langsung mengirim
ke banyak media masa sekaligus. Sebaiknya hal ini dihindari. Kirim naskah Anda
pada satu media masa. Jika ditolak, baru kirim ke media masa yang lainnya.
Membuat Pembaca Penasaran
Kalau kamu nonton acara news
atau talkshow, coba perhatikan saat hendak jeda iklan. Sebelum iklan, pembawa
acara biasanya melontarkan pertanyaan terlebih dahulu pada narasumber yang
belum sempat dijawab narasumber. Tujuannya apa? Agar penonton penasaran dan tak
pindah chanel. Dalam dunia buku, pembaca mungkin juga akan berhenti membaca
sebuah buku ketika ia merasa bosan pada bab-bab tertentu. Kamu bisa buat
pembaca penasaran di akhir bab agar mereka terus membaca buku karya kamu.
Misalkan, kalimat di akhir bab untuk buku non-fiksi: Itulah beberapa cara untuk
selalu berpikir positif. Namun dalam hidup kadang tak lepas dari masalah yang
membuat kita lupa untuk berpikir positif. Lalu, bagaimana caranya mengubah
masalah menjadi peluang? Anda bisa baca di bab berikutnya. Contoh kalimat di
akhir bab untuk buku fiksi: Begitulah hari-hari yang dijalani Mawar. Setiap
hari, ia selalu dibuli oleh teman-temannya karena ayahnya entah dimana, dan
entah siapa. Ibunya tak pernah cerita soal itu. Ia kadang menangis dan menjerit
dalam hati. Ia berusaha kuat menghadapi penghinaan yang ia terima. Namun sampai
kapan ia mampu terus bertahan menghadapi perlakuan teman-temannya yang selalu
menyudutkannya? Dan apakah hari-harinya yang kelabu akan berubah? Itu untuk
membuat pembaca penasaran untuk terus membaca bukumu dari bab ke bab.
Manfaat Mengikuti Event-event Penulisan
Saat ini banyak event-event
penulisan di internet. Baik yang berhadiah besar ataupun kecil. Dengan
mengikuti event-event penulisan sebenarnya ada beberapa manfaat yang bisa kita
rasakan. Selain mungkin mendapatkan hadiahnya. Berikut beberapa manfaat yang
bisa kita petik dengan mengikuti event-event penulisan:
•
Mengasah otak untuk mencari ide Biasanya event
penulisan memiliki tema tertentu dengan aturan tertentu. Hal itu tentu mengasah
otak kita untuk mencari ide dalam berkarya sesuai dengan tema yang telah
ditentukan
•
Melatih disiplin
menulis Setiap event penulisan tentu ada deadline-nya sebagai batas akhir
pengiriman naskah. Itu artinya kita dilatih untuk disiplin membereskan tulisan
kita sebelum waktu yang telah ditentukan
•
Memperbanyak
pengalaman menulis Semakin sering mengikuti event penulisan, kita akan semakin
banyak pengalaman. Semakin tau apa yang harus diperbaiki dari tulisan kita.
•
Memperbanyak
karya Karya-karya yang lolos biasanya dibukukan atau pun jika tidak, berarti
Anda punya tambahan koleksi karya yang sewaktu-waktu nantinya bisa dibukukan
jika dikumpulkan.
•
Mengenal penulis-penulis
lain Dengan mengikuti event-event penulisan, Anda pun bisa mengenal
penulis-penulis pemula lainnya lewat jejaring sosial ataupun lainnya.
•
Memungkinkan
mendapatkan hadiah Tentu dengan mengikuti lomba-lomba menulis Anda juga
berpeluang mendapatkan hadiahnya. Walaupun jika tak menang pun sebenarnya Anda
tetap mendapat manfaatnya.
Cara Mengirim Naskah Ke Penerbit dan Hal Yang Harus
Diperhatikan
Diterbitkan oleh penerbit
tentu merupakan hal yang paling diinginkan bagi para penulis. Sebelum Anda mengirimkan
naskah ke penerbit, ada beberapa hal yang harus diperhatikan
- Siapkan Naskah Yang Sudah Rapi Jika kamu ingin
karya kamu dihargai oleh editor penerbit dan diterbitkan, kamu juga
tentunya harus menghargai karya kamu. Kamu harus siapkan naskah kamu yang
sudah rapi. Bukan mengirimkan naskah yang masih berantakan. Apalagi
mengirimkan naskah yang belum selesai. Perhatikan tata bahasa, penulisan
yang benar, dan usahakan serapi mungkin.
- Pilih Penerbit yang Sesuai dengan Jenis Naskah
Kamu Sebelum mengirim naskah kamu, perhatikan apakah penerbit tersebut
menerima naskah sesuai dengan naskah yang kamu kirimkan atau tidak.
Misalkan tulisan kamu tentang Novel Islami. Tentu pilih penerbit yang
menerbitkan Novel Islami.
- Perhatikan Tata Cara Pengiriman dan Ketentuan
Mengirim Naskah Ke Penerbit yang bersangkutan Kamu juga harus
memperhatikan tata cara dan ketentuan pengiriman naskah ke penerbit yang
bersangkutan. Misal, ada penerbit yang hanya menerima naskah dalam bentuk
cetak, ada pula penerbit yang menerima naskah dalam bentuk file lewat
email. Dalam ketentuan pun biasanya penerbit berbeda-beda. Misalkan untuk
penerbit tertentu mensyaratkan naskah 100-15 halaman, kemudian ketentuan
margin, dan ketentuan lain sebagainya.
- Kirimkan Naskah Beserta Sinopsis dan Biodata
Penulis Kirim naskah Anda beserta sinopsis dan biodata penulis. Jika perlu
kirim pula proposal untuk meyakinkan penerbit yang bersangkutan.
- Jangan Mengirim Naskah Ke Beberapa Penerbit
Sekaligus Ini etika yang perlu diperhatikan penulis. Kirimlah naskah Anda
pada satu penerbit. Tunggu sampai penerbit tersebut menerima atau menolak
naskah Anda. Kemudian Anda bisa kirim ke penerbit lainnya. Itulah cara dan
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengirim naskah ke penerbit.
Pada penerbit mayor tidak semua naskah akan diterima. Hanya sebagian kecil
naskah yang akan diterima. Lain halnya jika Anda mengirim ke penerbit
indie yang pasti menerima naskah Anda. Tentu keduanya punya kelebihan dan
kelemahan masing-masing.
Hal Yang dipertimbangkan Penerbit dalam Menerima
Naskah
Mungkin kamu sebagai penulis
seringkali ditolak oleh penerbit. Ada beberapa hal yang membuat penerbit
menolak naskah kamu. Tentu penerbit, terutama penerbit besar biasanya banyak
mendapatkan kiriman naskah sehingga mereka akan menyeleksi secara ketat. Hal
yang dipertimbangkan adalah sebagai berikut:
•
Kesesuaian
dengan penerbit Jika naskah dirasa tidak sesuai untuk diterbitkan di penerbit
tersebut, tentu naskah akan ditolak. Misalkan, penerbit yang menerbitkan naskah
islami tentu akan menolak naskah yang tidak sesuai.
•
Kualitas naskah
tentu menjadi faktor terbesar dalam penilaian.
•
Penulis Penulis
yang telah terkenal akan lebih mudah diprioritaskan. Walaupun bukan faktor
penentu.
•
Nilai jual Ini
salah satu hal yang terpenting juga. Karena penerbit tentu tak mau usahanya
rugi karena menerbitkan buku yang tak punya nilai jual. Buku yang memiliki
nilai jual akan mendapat prioritas. Jadi penting untuk mempelajari penerbit
yang sesuai untuk menerbitkan naskah Anda. Lalu Anda juga harus memperhatikan
kualitas naskah Anda, dan lebih bagus lagi kalau Anda bisa yakinkan penerbit
bahwa karya Anda memiliki nilai jual.
Yang Perlu dilakukan Penulis Setelah Bukunya Terbit
Setiap penulis pasti
menginginkan bukunya terbit di sebuah penerbit. Nah, jika bukunya telah terbit
lantas apa yang dilakukan penulis? Berikut adalah hal yang perlu dilakukan
penulis:
•
Membantu
Mempromosikan Bukunya Tentu setelah buku terbit tidak ada jaminan bahwa buku
tersebut laris di pasaran. Penulis juga perlu membantu mempromosikan karyanya.
Misalkan melalui socialk media atau pun seminar, bedah buku, dan lain
sebagainya. Hal ini tidak wajib memang. Tapi tentu akan memberikan nilai tambah
bagi penjualan bukunya. Seperti yang dilakukan Raditya Dika misalnya. Pada saat
pertama kali bukunya terbit, ternyata bukunya Raditya Dika tidak terlalu laku
di pasaran. Kemudian ia gencar berpromosi. Salah satu di antaranya dengan
menyuruh pembacanya berfoto dengan bukunya dan menguploadnya di social media.
Hingga kini buku-bukunya Raditya Dika selalu laris di pasaran.
•
Perbaiki Naskah
Buku tersebut Setelah bukunya terjual dan dibaca banyak orang, tentu ada kritik
dari pembaca. Jika dalam buku itu terdapat kesalahan atau sesuatu yang kurang
tentu sebagai penulis harus memperbaikinya agar di cetakan berikutnya bukunya
lebih baik lagi.
•
Terus Berkarya
Seorang penulis tentu bukan hanya menerbitkan 1 buku kemudian berhenti
berkarya. Tapi seorang penulis sejati terus menghasilkan karya walau pun
namanya telah melambung dan telah mendapatkan royalty yang melimpah sekalipun.
Jalan
untuk Jadi Penulis Sukses
•
Mungkin ada di
antara Anda yang telah menulis selama bertahun-tahun, tapi naskah Anda selalu
ditolak penerbit. Jangan buru-buru membuang naskah Anda, karena penulis sukses
pun awalnya mengalami penolakan. J.K Rowling pun awalnya naskahnya ditolak 12
kali, begitu pun penulis lainnya. Naskah ditolak, Anda setidaknya punya 2
pilihan: mau terus berjuang, atau berhenti. Jika terus berjuang, akan ada 2
pilihan lagi: mau terus mengirimkan ke penerbit mayor, atau diterbitkan secara
self publishing. Ternyata faktanya banyak juga penulis yang sukses melalui
jalur self publishing. Sebut saja Amanda Hocking yang mampu menjual bukunya
jutaan copy melalui internet, begitu juga dengan J.R Rain yang mampu menjual
novelnya lebih dari 400 juta copy, dan banyak lagi. Mereka mampu menjual
karyanya tanpa melalui toko buku konvensional. Di sisi lain, banyak juga
penulis Indonesia yang awalnya menerbitkan buku secara indie/self publishing,
lalu kemudian karena karyanya potensial, akhirnya diterbitkan oleh penerbit
besar dan laris. Jadi, sebenarnya ada banyak jalan untuk menjadi penulis
sukses. Yang terpenting adalah teruslah melangkah dan jangan berhenti.
Itulah beberapa materi yang sangat menarik dan bermanfaat yang Bu Sri share
saat belajar. Kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Semua pertanyaan
dijawab dengan runtut dan jelas satu persatu. Dan ditutup dengan kesimpulan,
sebagai berikut: Menulis itu keterampilan, bukan bakat. Jadi latihlah, tulislah
berbagai ide yang berserak di sekitar bapak ibu. Jadikan menulis dan
membaca sebagai gaya hidup: TentU saja membaca yang selektif dengan kacamata
yang utuh. Istikamahlah dalam menulis. Biarkan tulisan itu menemui takdirnya.
Jangan risaukan, tetaplah menulis dan belajar mengupgrade diri agar naik kelas.
Oya satu lagi. Menulislah apa yang disukai dan kuasai.
Lengkap. Mencerminkan pola pikir ibu yang holistik dan teliti. Good job bu!
BalasHapusTerimakasih Ibu, sudah berkenan berkunjung...
HapusGood job I love it
BalasHapusTerimakasih ya Bun...
HapusAlhamdulillah, tulisan nya sudah punya karakter tersendiri teruslah menulis jangan pernah berhenti untuk meraih cita-cita menerbitkan buku terimakasih
BalasHapusTerimakasih Ibu...
HapusJos
BalasHapusTerimakasih Bapa. Sudah berkenan berkunjung...
HapusMasyallah, mantap kali bun.
BalasHapusTerimakasih Bun...
HapusAlhamdulillah...lengkap resumenya....sama dgn saya awl ngblog sik blm bs mempercantik blog...tapi ttp semangat n trus bljar
BalasHapusIya Bun..mksh Bun ...
HapusKeren banget bunda, lengkap sekali
BalasHapusTerimakasih ya Bun, dah berkenan hadir di blog saya...
HapusResumenya bagus, jelas dan lengkap, semangat Ibu...
BalasHapusTerimakasih Bu...
HapusMasya Allah lengkap sekali tulisannya. Mantap Bu. 👍👍
BalasHapusTerimakasih Bun...
HapusAda foto pula,lengkap deh
BalasHapusRapi bu...lengkap sekali...🙏
BalasHapusMenulis seperti ini butuh kesabaran dan keaadaran tinggi. Matur nuwun Bu Sri atas inspirasinya
BalasHapusMenulis seperti ini butuh kesabaran dan keaadaran tinggi. Matur nuwun Bu Sri atas inspirasinya
BalasHapus