Senin, 13 Juli 2020

Resume Hari Ke 17

Teruslah Menulis Bersama Bapa Joko Irawan Mumpuni
Oleh : Kartini,S.Pd

Pada hari ke 17 dalam kelas belajar menulis bersama OmJay kali ini menghadirkan Bapak Joko Irawan Mumpuni. Beliau adalah seorang  Direktur Penerbitan di PT Andi Yogyakarta. 
Tepat pukul 19.00 WIB, kelas belajar ini dimulai. Materi malam ini disampaikan dengan menayangkan beberapa slide yang kemudian dijelaskan dengan suara, hal ini dimaksudkan agar para peserta tidak copas dari apa yang dituliskan di WAG. Dengan menggunakan voice note, Pak Joko mengharapkan peserta agar menyimak audio dan menuliskannya dengan bahasa sendiri. 
Menjadi seorang penulis, tujuan utamanya adalah bagaimana buku itu bisa diterbitkan. 
Seorang guru itu merupakan akademisi atau pendidik. Menerbitkan tulisan atau disebut juga dengan publikasi tidak bisa disamakan dengan menulis. Kalau cuma menulis ujungnya tidak diterbitkan itu belum di publikasi, karena semua orang bisa menulis buku jika pada akhirnya tidak diterbitkan di media massa, harian, maupun buku.

Tujuan publikasi bagi seorang penulis menurut Pak Joko diantaranya adalah:
1.  Orientasi pada provit/ royalti
2.  Nirlaba (tidak mencari       
untung)
3. Branding/ promosi diri
4. Memenuhi regulasi/ akreditasi

Dalam dunia  tulis menulis saat ini, dapat digambarkan dalam bentuk tangga, dimana para penulis bisa melihat posisi sebenarnya berada di tangga ke berapa atau di posisi mana. Tangga paling bawah yang berada di urutan satu menyebutkan bahwa I won’t do it, yang maksudnya saya tidak mau menulis dan tidak ingin menulis. Untuk tangga berikutnya yang lebih tinggi maksudnya saya tidak bisa menulis, hal ini tidak mungkin bagi seorang akademisi, sebab rata-rata para akademisi ini sudah pernah kuliah, sehingga sudah pasti pernah buat laporan dan skripsi. Hal itu menunjukkan keterampilan tulis menulis itu sudah usai atau sudah berakhir. Sehingga bisa dikatakan sudah menulis. Yang jadi pertanyaan, kenapa tidak berkembang dan tidak menghasilkan produk yang baru. Hal ini disebabkan karena ada persoalan-persoalan lain, seperti kemalasan.

Urutan tangga kepenulisan dapat digambarkan sebagai berikut:
1.         I won’t do it
2.        I can’t o it
3.        I want to do it
4.        How do i do it?
5.        I’ll try to do it
6.        I can do it
7.         I will do it
8.        Yes, I did it

Dalam industri buku ada 4 komponen atau bagian pada ekosistem industri buku yaitu :
1.    Penerbit
2.    Penyalur
3.    Pembaca
4.    Penulis

Dalam perjalanannya pertumbuhan industri penerbitan banyak hal yang menghambat diantaranya adalah :
1.     Minat Baca
2.     Minat Tulis
3.     Apresiasi hak cipta

Dalam proses naskah menjadi sebuah buku, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah :
1.    Mengirimkan naskah tersebut ke penerbit. Penerbit akan menilai, mereviuw, dengan tidak ada maksud untuk menghakimi dan merendahkan naskah yang sudah dikirim. Dengan pertimbangan jika buku itu diterbitkan akan laku atau tidak. Jadi jika ditolak, hanya berdasarkan pertimbangan ekonomi.
2.    Jika naskah diterima, penulis mengirimkan softcopy lengkap. Selanjutnya menandatangani surat perjanjian. Jika ditolak, maka naskah itu akan dikembalikan ke penulis. Mengirim naskah boleh melalui email, tetapi sebaiknya dicetak dengan hardprint supaya lebih  aman. Jika dalam bentuk softcopy, memang kurang aman. 
Setelah dinilai penerbit bisa memutuskan apakah naskah tersebut diterima atau ditolak. Jika diterima, penerbit baru meminta softcopy lengkap pada penulis, yang kemudian akan dikirim ke penerbit untuk proses edit, setting, cetak, dan dijual.

Selanjutnya yang penulis peroleh saat bukunya diterbitkan diantaranya adalah:
1. Kepuasan/ kebanggan tersendiri
2.  Reputasi
3.  Karir
4.   Uang/ royalti

Dalam dunia perbukuan banyak sekali bermunculan penerbit biak yang indie maupun mayor, Untuk itu kita perlu mengetahui ciri-ciri penerbit yang baik.
Ciri-ciri penerbit yang baik adalah penerbit yang jujur dalam menyampaikan jumlah produksi dan jumlah royalti yang harus diterima oleh penulis. Carilah penerbit yang bisa dipercaya seperti Penerbit Andi yang keren yang sudah mensuport kegiatan belajar menulis Omjay ini.

Sistem penilaian di penerbitan
1.   Editorial bobot 10%
2.   Peluang Potensi bobot  pasar 50%
3.   Keilmuan  bobot 30%
4.     Reputasi bobot 10%

Selanjutnya Pak Joko mengulas tentang gaya selingkung.
Gaya selingkung adalah gaya pengutipan dan penulisan daftar pustaka yang harus diterapkan secara konsisten untuk setiap terbitan. Penerbit mengharapkan seorang penulis yang idealis (penulis yang tidak butuh uang) dan penulis industrialis (penulis yang berloyalti besar tapi tidak mengabaikan mutu dan tetap menjadi produktif). Buku yang tidak digunakan secara pasti disebut buku populer. Sedangkan buku yang digunakan secara pasti disebut buku teks atau buku ajar. Buku elektronik atau ebook akan menggantikan buku fisik. Bahkan nanti akan ada animasi, video, bahkan buku 3 dimensi.
Di akhir materi Pak  Joko memberikan sebuah kutipan dari Imam Ghazali“ BILA KAU BUKAN ANAK RAJA DAN JUGA BUKAN ANAK ULAMA MAKA MENULISLAH SUPAYA HIDUP LEBIH MULIA UNTUK SESAMA”.

Kesimpulan belajar menulis kali ini adalah:
  • Buatlah buku yang memiliki nilai jual
  • Coba kirimkan naskah buku ke penerbit
  • Level materi dan lebar pasar harus diperhatikan
  •  Penulis harus mengikuti aturan penerbit dengan gaya selingkung
  • Jadilah penulis idealis dan industrialis
  • Teruslah menulis jangan menyerah sampai buku kita terbit

Demikianlah Resume malam ini.
Bekasi,  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar