Panduan
Menulis Artikel Bersama M.Anwar Djaelani
Oleh:
Kartini,S.Pd
Selain itu beliau juga mengeditori sejumlah buku diantaranya yaitu buku karya Dr. Adian Husaini dan Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi.
Aktifitas beliau yang lain yaitu sejak 2009 sudah aktif memberikan pelatihan kepenulisan, antara lain di Unair, ITS, ITB, UNIKOM Bandung, UGM, UB, Universitas Muhammadiyah Malang, UNIDA Gontor, Unissula Semarang, Pesantren Darunnajah Jakarta, Pesantren Hidayatullah Depok, Pesantren Tahfiz Al-Qur'an ibnu Abbas Klaten, Madrasah Mu'alimin Muhammadiyah yogyakarta, Remaja mesjid Jogokariyah dan ditempat lainnya. Silaturahmi dengan beliau bisa di 082 330 15 8080 atau di anwar.djaelani@gmail.com.
Malam ini beliau memaparkan materi tentang Panduan Menulis Artikel, berikut paparannya:
Menurutnya menulis artikel adalah sebuah keterampilan. Kita akan terampil jika rajin berlatih. Sikap giat berlatih akan muncul hanya jika ada motivasi yang kuat. Bagi umat Islam, motivasi muncul dari keinginan mengamalkan QS Al-Alaq ayat 1-5. Dalam surat itu ada petunjuk agar kita aktif membaca sekaligus ada pula rangsangan untuk gemar menulis.
Intinya kecakapan
menulis bisa dilatih, semakin rajin berlatih maka tulisan akan semakin bagus, aktif
menulis artikel bisa bermuara kepada lahirnya buku demi buku, terampil menulis
artikel dapat bermuara untuk juga cakap menulis buku.
Menurutnya jika kita
bersemangat menulis artikel, insya Allah kita akan naik kelas bisa menulis
buku. Tent saja untuk dapat menulis kita harus memenuhi syarat, syarat untuk
dapat menulis slah satunya adalah banyak membaca, sebab banyak membaca adalah
modal utama penulis. Dengan sering membaca banyak keuntungan yang akan didapat
seseorang, diantaranya:
- Mendapatkan
pengetahuan / wawasan baru.
- Terbit ide untuk menulis sesuatu sebagai
pengembangan dari apa yang sudah dibacanya.
- Kaya dengan perbendaharaan kata.
Modal utama seorang
penulis, apalagi penulis pemula adalah banyak membaca, tanpa membaca akan sulit
untuk menjadi penulis yang baik. Sumber artikel bisa
kita dapatkan dari banyak membaca, baik membaca koran, berita di televisi
ataupun dari internet. Selain itu kita juga
harus bersemangat dalam menulis, sebab tulisan
itu sangat besar pengaruhnya. Menurut salah seorang pendiri Pesantren Gontor KH Imam
Zarkasy (1910-1985), Bahwa, andai tak punya murid, “Saya akan mengajar dunia
dengan pena”.
ARTIKEL
Artikel adalah sebentuk
karya tulis.
Tema untuk dikembangkan
menjadi artikel cukup mudah kita dapatkan karena banyak tersedia di sekeliling
kita. Tema bisa berasal dari isi koran, majalah, televisi, dan internet.
Untuk dapat menulis
yang bagus,kita perlu membiasakan diri untuk terus menulis dan itu harus
didasari pada sebuah niat yang benar. Tatalah niat kita lebih dahulu. Apa
motivasi kita menulis?
Sukses apapun harus
bertumpu pada dasar yang kuat yaitu niat yang baik, jika niat kita baik maka
percepatan kita dalam menguasai kemampuan menulis bisa diraih.
Syarat agar tulisan
dimuat di media masa yaitu, tema tulisan harus aktual dan menarik perhatian
publik. Jika dua hal itu sudah dipenuhi, maka syarat pertama agar artikel kita
dimuat media sudah terpenuhi. Tinggal syarat yang lain seperti, misalnya,
orisinalitas gagasan, kekuatan argumentasi, dan kecermatan berbahasa.
Jika kita sudah
membiasakan diri untuk menulis maka tema akan datang mengalir dengan
deras, hampir di setiap kita membaca,
melihat, atau mendengar sesuatu yang “tak biasa”, biasanya lalu terbit ide
untuk mengartikelkannya.
Dalam menulis artikel
ini ada langkah-langkah yang perlu diperhatikan. Langkah-langkah tersebut
diantaranya adalah:
- Menetapkan tema tulisan
- Membuat Outline (kerangka karangan) Outline kita buat untuk memudahkan pengembangan penulisan.
Pada dasarnya, alur
menulis itu terangkai dalam “Tiga Besar” yaitu:
- Ø Pendahuluan,
pada pendahuluan disampaikan secara ringkas masalah yang akan dibicarakan.
- Ø Pembahasan,
pada bagian ini diuraikan dan dianalisis masalah yang dipaparkan di bagian
pendahuluan.
- Ø Penutup,
berisi kesimpulan dan saran dari uraian dan analisis sebelumnya..
Berikut Contoh Outline
yang diberikan oleh Pa Anwar
Tetap Berseri-seri
Belajar di Masa Pandemi
• Pandemi Covid-19, ujian bagi semua (1
paragraf)
• Manusia selalu diuji dengan bentuk
beragam (2 paragraf)
• Sekilas Covid-19 (1 paragraf)
• Dampak negatif Covid-19 secara umum
(2 paragraf)
• Dampak negatif Covid-19 di dunia
pendidikan (3 paragraf)
• Sudut pandang agama, bersama
kesulitan ada kemudahan (2 paragraf)
• Berbagai pilihan cara belajar di saat
pandemi (4 paragraf)
• Penutup / kesimpulan; Tetap optimis
di situasi apapun (1 paragraf)
Total, ada 16 paragraf
JUDUL
Sedangkan untuk judul,
kita harus membuat judul yang baik, judul yang baik harus ringkas, mampu
mencuri perhatian pembaca, dan dapat memberikan gambaran umum isi tulisan kita.
Judul biasanya terdiri
dari empat kata, tidak termasuk kata tugas, dan untuk lebih menarik usahakan
dalam judul mengandung rima (Pengulangan kata) Berikut contoh judul yang
diberikan Pa Anwar:
1. Urgensi
Meneliti dan Menulis (Jawa Pos)
2. Menunggu
Realisasi Program Buku Murah (Jawa Pos, 31/07/2008)
3. Hukuman
Guru dan Mimpi Buruk Murid (Radar Surabaya)
4. Rindu
Pemimpin Menulis Buku (Jawa Pos 17/05/2017)
5. Menjaga
Martabat Penerima Zakat (Jawa Pos)
YANG PERLU DIPERHATIKA
DALAM MENULIS ARTIKEL
Dalam menulis artikel
yang perlu diperhatikan adalah:
1.
“Lead Penggoda”. Lead adalah pendahuluan
berbentuk paparan ringkas dari masalah yang akan kita kupas. Posisi lead
menempati paragraf pertama. Fungsi lead adalah penggugah rasa ingin tahu
pembaca. Lead mengantar pembaca ke gagasan utama sang penulis.
2.
“Pembahasan nan Menawan”.
Di bagian ini, isinya
berupa analisis atas masalah yang kita angkat. Pembahasan harus sistimatis,
argumentatif, tuntas, dan ditulis dengan bahasa baku namun tetap dengan
sentuhan popular. Sangat dianjurkan, perbanyak membaca artikel karya orang
lain.
3.
“Penutup yang Menggugah”.
Bagian ini memuat
kesimpulan dan/atau saran atas masalah yang kita kupas. Disajikan sekaligus
dengan gaya pamit.
Laed ada tiga macam
yaitu:
- 1.
Menggoda dengan pertanyaan
- 2.
Dengan kutipan yang memikat
- 3.
Dengan narasi deskriptif
Berikut Contoh lead dan
penutup:
Judul: Guru Rajin
Menulis dan Efek Besar Itu
Lead (Gaya pertama,
menggoda dengan pertanyaan):
Semua orang, tanpa
kecuali, harus menjadi pembelajar di sepanjang usianya. Maka, sungguh
menyenangkan jika guru suka menulis. Amat membanggakan andai guru rajin
menulis. Apa hubungan seorang pembelajar dengan posisi guru yang gemar menulis?
Penutup:
Sungguh, jadilah
pembelajar tiada henti dengan cara menjadi guru yang penulis. Sungguh, duhai
para guru, bersemangatlah untuk menjadi pahlawan yang berjasa karena banyak
menghasilkan karya tulis. Karya-karya itu, semoga secara meyakinkan
menginspirasi murid, orangtua murid, dan masyarakat luas. Indah!
Judul: Rindu Pemimpin
Menulis Buku
Lead (Gaya pertama,
menggoda dengan pertanyaan):
Di Indonesia, Hari Buku
Nasional diperingati setiap 17 Mei, sedangkan Hari Buku Sedunia dirayakan
setiap 23 April. Inti dua momen itu sama, yaitu mengajak kita lebih mencintai
buku sebagai sumber ilmu pengetahuan. Urgensi seruan itu, meski bersifat umum,
lebih terasa jika ditujukan kepada para pemimpin. Bahkan, seyogianya para
pemimpin itu didorong pula aktif menulis buku. Mengapa?
Penutup:
Alhasil, kepada para
pemimpin, mari tundukkan kepala: Apakah sikap rajin membaca (atas semua
persoalan masyarakat) sudah menjadi komitmen keseharian Anda? Sudahkah semua
yang Anda baca itu lalu bisa melahirkan tulisan berupa konsep dan kebijakan
yang selalu berpihak kepada rakyat kecil? Lalu, agar rakyat yakin dengan
ketulusan komitmen Anda, tulislah konsep dan kebijakan Anda dalam sebuah buku.
Sungguh, kami benar-benar merindukan pemimpin yang bisa menulis buku. Kami
rindu pemimpin yang berkualifikasi laksana Soekarno, Hatta, dan Natsir.
Judul: Ilmu Pengetahuan
Bisa Topang Keimanan
Lead (Gaya kedua,
dengan kutipan pemikat)
“If you think strongly
enough,
you will be forced by
science to the belief in God”
(Kelvin, fisikawan,
1824-1907).
Penutup:
Singkat kata, ilmu
pengetahuan bisa mendatangkan keimanan bagi yang masih belum punya iman. Ilmu
pengetahuan bisa menguatkan keimanan bagi yang sudah memiliki iman. Terkait
ini, lihat Kelvin di paragraf pembuka tulisan ini. Benar, saat dia
berkesimpulan tentang pengaruh kuat ilmu pengetahuan terhadap kepercayaan akan
adanya Tuhan. Jadi, jangan pernah berhenti untuk mendalami ilmu.
Secara umum, media
membutuhkan artikel sepanjang 6000 karakter. Hanya saja, di masing-masing
kadang ada yang kurang atau ada yang lebih dari itu. Usahakanlah, jika mungkin,
sesuai dengan ketentuan dari masing-masing media.
Selepas trampil menulis
artikel, pekerjaan menulis buku bisa menjadi lebih gampang. Mereka yang sudah
terbiasa menulis artikel akan lebih cekatan dalam menghasilkan buku.
Lead (Gaya ketiga,
narasi diskriptif):
Sesungguhnya, olok-olok
tak mengenal musim. Perilaku terlarang itu telah berlangsung lama dan terus
terjadi. Padahal, kerugian yang ditimbulkan oleh olok-olok –dan apalagi bully-
sangat besar.
Penutup:
Singkat kata, selalu
berilah anak-anak asupan ruhani yang memadai. Ajari anak-anak sikap untuk tak
suka mengganggu orang lain. Didik mereka untuk sabar dalam menghadapi berbagai
persoalan hidup. Tentu saja, sebagai orangtua, kita harus telah terlebih dahulu
mengamalkan hal-hal tersebut.
Hal yang harus
dilakukan saat harus merancang dan menulis buku.
· Tetapkanlah tema yang akan diangkat.
·
Buatlah Daftar Isi.
·
Mulailah menulis.
Hal yang harus dilakuan
saat menghimpun artikel menjadi buku.
Tulislah sebanyak
mungkin artikel dengan tema sejenis. Misalnya, bertema pendidikan. Setelah,
dirasa cukup untuk dijadikan buku, lakukan langkah berikut:
a).Edit ulang. Sering artikel menggunakan
“bahasa Koran”, seperti “kemarin”, “pekan lalu”. Untuk itu, ubah dengan
mencamtumkan tanggal kejadian yang dimaksud.
b).Jika diperlukan, buatlah rubrikasi. Meski
semua berada di rumpun pendidikan, mungkin masih bisa dikelompokkan lagi dalam
bidang yang lebih khusus. Misal, ada rubrik “Spirit Pembelajar di Semua Musim”,
“Menjadi Orangtua Sekaligus Guru”, “Betah di Perpustakaan Keluarga”, “Merancang
Liburan Bernuansa Pembelajaran” dan “Belajar di Masa Pandemi”.
MENULIS RESENSI BUKU
- Resensi buku adalah ulasan kritis atas sebuah buku. Di dalamnya minimal berisi identitas buku yang dimaksud, ringkasan isi buku (dipilih bagian-bagian yang paling penting), dan penilaian objektif atas buku itu terkait kelebihan dan kekurangannya.
- Panduan lengkap dalam menulis Resensi Buku. “Jawablah” sejumlah pertanyaan berikut ini. Tentu saja, jawaban ditulis dalam “gaya artikel”.
- Tulislah identitas buku
- Apa isi ringkas buku?
- Apakah penulis memiliki kompetensi?
- Apakah buku itu didukung referensi memadai?
- Buku itu lebih ditujukan ke segmen pembaca mana?
- Adakah pengetahuan baru yang disodorkannya, atau sekadar repetisi (pengulangan) dari buku-buku yang sudah ada?
- Apa kelebihan dan kekurangannya. Misalnya, apakah mudah dipahami oleh semua kalangan? Bagaimana performa fisik buku, menarik?
- Tepatkah momentum kehadirannya?
- Berhargakah untuk segera kita baca dan atau miliki?
Ada banyak keuntungan
jika kita rajin menulis Resensi Buku. Di antaranya, di saat kita akan menulis buku
akan lebih terbimbing karena sering mengkritik karya orang lain. Tentu saja,
saat kita menulis buku, tak akan mengulang kesalahan-kesalahan yang telah
dibuat oleh penulis-penulis lain.
Demikianlah resume
malam ini.
Bekasi, 15 juli 2020
Mantap Bu..👍👍klo senggang silakan mampir di praptiprayitno.blogspot.com ya Bu🙏
BalasHapusTerimakasih Bu...
HapusCakep buuu
BalasHapusTerimakasih Bu Nia...
Hapuskeren euy, Mohon komentar bapak dan ibu di blog omjay, terima kasih atas bantuannya, https://membangunpersonalbranding.blogspot.com/2020/07/kata-pengantar-dirjen-gtk-kemdikbud.html
BalasHapusSiap OmJay...
HapusIbu resume keren bangetsudah bisa untuk buku ini.
BalasHapusTerimakasih ibu, masih belum sampai 20 Bu..resumenya..
HapusMantap Bu
BalasHapusModel dan Metode Pembelajaran http://www.modelpembelajaran
Terimakasih Bu...
HapusTerimakasih sharingnya kk atas menulis artike, sangat bermamfaat sekali
BalasHapusSama2, terimakasih sudah mampir di blog saya...
HapusSip hebat bu
BalasHapusMantap Bu..mampir juga ya Bu di blog saya faryMappa2@blogspot.com
BalasHapus