Sabtu, 15 Agustus 2020

Rapid Test

Rapid Test Di Lingkungan Sekolah


Sejak merebaknya wabah virus Corona di seluruh belahan dunia, termasuk negara kita. Dan sejak diberlakukannya new normal, dari hari kehari jumlah yang terpapar virus ini selalu bertambah dan daerah kami masuk dalam zona merah, tentu hal ini mengakibatkan timbul berbagai kecemasan dalam diri setiap orang, termasuk kami para guru. Terlebih saya dimana suami bertugas disebuah rumah sakit pemerintah yang menjadi rujukan untuk pasien Covid-19 dan bertugas digedung tempat para pasien tersebut ditangani. Untuk itu melakukan sebuah deteksi untuk mengetahui tentang kesehatan yang berkaitan dengan virus tersebut sangat di perlukan, setidaknya untuk mengurangi rasa cemas yang menggelayut di hati, salah satunya yaitu rapid test.

Rapid test adalah metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus Corona.

Dengan kata lain, bila antibodi ini terdeteksi di dalam tubuh seseorang, artinya tubuh orang tersebut pernah terpapar atau dimasuki oleh virus Corona. Namun perlu kita ketahui, pembentukan antibodi ini memerlukan waktu, bahkan bisa sampai beberapa minggu. Hal inilah yang bisa menyebabkan keakuratan dari rapid test cukup rendah.

Jadi, rapid test di sini hanyalah sebagai pemeriksaan skrining atau pemeriksaan penyaring, bukan pemeriksaan untuk mendiagnosa infeksi virus Corona atau COVID-19.

Tes yang dapat memastikan apakah seseorang positif terinfeksi virus Corona sejauh ini hanyalah pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR). Pemeriksaan ini bisa mendeteksi langsung keberadaan virus Corona, bukan melalui ada tidaknya antibodi terhadap virus ini.( https://www.alodokter.com/kenali-apa-itu-rapid-test-untuk-virus-corona).

Alhamdulilah suami sudah melakukan test tersebut dan hasilnya non reaktif. Dan kini tibalah giliran saya dan para guru dilingkungan sekolah untuk melakukan tes tersebut.

Jumat, 14 Agustus 2020 bertepatan dengan Hari Pramuka, dilingkungan sekolah kami SLBN Bekasi Jaya,  mengadakan rapid test. Pelaksanaan test ini dimulai sejak pukul 08.00 hingga selesai. Hal ini dilakukan sebagai upaya menekan penyebaran virus Corona, mengingat sekolah kami yang terletak di kota yang termasuk dalam lingkungan zona merah.

Satu persatu para guru memasuki ruangan yang sudah dipersiapkan untuk pelaksanaan test tersebut, dengan mengikuti aturan protokol kesehatan, yaitu didalam ruangan tidak boleh lebih dari dua orang yang mengantri, memakai masker , menjaga jarak dengan duduk tidak berdekatan dan mencuci tangan sebelum memasuki ruangan. Untuk yang menunggu giliran tetap berada diluar ruangan dengan tetap menjaga jarak antara satu dengan yang lainnya.

Kami yang menunggu giliran untuk melakukan tes itu, tentu  merasa cemas dan was-was dalam hati, namun kami tetap diminta untuk berusaha tenang agar tidak tegang dan proses pengambilan darah berjalan dengan lancar.

Proses dimulai dengan mengambil sampel darah dari ujung jari yang kemudian diteteskan ke alat rapid test. Selanjutnya, cairan untuk menandai antibodi akan diteteskan di tempat yang sama. Hasilnya akan berupa garis yang muncul 10–15 menit setelahnya. Namun petugas tidak langsung memberitahukan hasilnya saat  itu, mengingat yang melakukan test cukup banyak, jadi kami harus menunggu  satu hari kedepan untuk mengetahui hasil test yang tercetak.

Setelah melakukan test, kami diarahkan agar langsung pulang kerumah agar tidak terjadi kerumunan disekolah. Dan hasil test secara tertulis akan diberitahukan esok harinya.

Sesampainya dirumah, ada notif pesan di grup sekolah yang memberitahukan hasil test hari ini bahwa sebagian besar hasilnya non reaktif  dan  dokter tetap berpesan selama dirumah kami harus tetap menjaga kondisi badan/imunitas tubuh dengan mengkonsumsi makan dan minum yg sehat dan bergizi, banyak  mengandung vitamin  C tinggi , serta makan sayur dan buah. Sebab  hasil hari ini adalah hasil 2 minggu kebelakang maksudnya pembentukan antibodi kita yg terjadi selama 2 minggu kebelakang. semoga 2 minggu ke depan dan seterusnya tetap sehat selalu. Terimakasih untuk Bapa kepala sekolah dan pemerintah yang telah mempasilitasi kami dalam tes ini.

Meskipun para guru hari ini hampir semuanya melakukan rapid test disekolah, kami tetap melakukan pembelajaran secara daring kepada anak-anak, dan melaporkan kegiatan pembelajaran ini seperti biasa, sehingga test ini tidak mengurangi kegiatan belajar mengajar anak-anak.

Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada Bapa kepala sekolah dan pemerintah yang telah mempasilitasi kami dalam tes ini.

Semoga wabah ini cepat berlalu dari muka bumi ini, sehingga kita dapat hidup kembali normal seperti sediakala.

Aamiin yarobbalalamiin.


tulisan ini sudah dimuat di http://beritadisdik.com/news/peristiwa/rapid-test-di-lingkungan-sekolah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar