Rapid Test Di Lingkungan Sekolah
Sejak merebaknya wabah virus Corona di seluruh belahan dunia, termasuk negara kita. Dan sejak diberlakukannya new normal, dari hari kehari jumlah yang terpapar virus ini selalu bertambah dan daerah kami masuk dalam zona merah, tentu hal ini mengakibatkan timbul berbagai kecemasan dalam diri setiap orang, termasuk kami para guru. Terlebih saya dimana suami bertugas disebuah rumah sakit pemerintah yang menjadi rujukan untuk pasien Covid-19 dan bertugas digedung tempat para pasien tersebut ditangani. Untuk itu melakukan sebuah deteksi untuk mengetahui tentang kesehatan yang berkaitan dengan virus tersebut sangat di perlukan, setidaknya untuk mengurangi rasa cemas yang menggelayut di hati, salah satunya yaitu rapid test.
Rapid test adalah
metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG, yang
diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus Corona. Antibodi ini akan dibentuk
oleh tubuh bila ada paparan virus Corona.
Dengan kata lain, bila antibodi ini terdeteksi
di dalam tubuh seseorang, artinya tubuh orang tersebut pernah terpapar atau
dimasuki oleh virus Corona. Namun perlu kita ketahui, pembentukan antibodi ini
memerlukan waktu, bahkan bisa sampai beberapa minggu. Hal inilah yang bisa
menyebabkan keakuratan dari rapid test cukup rendah.
Jadi, rapid test di sini hanyalah
sebagai pemeriksaan skrining atau pemeriksaan penyaring, bukan pemeriksaan
untuk mendiagnosa infeksi virus Corona
atau COVID-19.
Tes yang dapat memastikan apakah seseorang positif terinfeksi virus Corona sejauh ini hanyalah pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR). Pemeriksaan ini bisa mendeteksi langsung keberadaan virus Corona, bukan melalui ada tidaknya antibodi terhadap virus ini.( https://www.alodokter.com/kenali-apa-itu-rapid-test-untuk-virus-corona).
Alhamdulilah suami sudah melakukan test tersebut dan
hasilnya non reaktif. Dan kini tibalah giliran saya dan para guru dilingkungan
sekolah untuk melakukan tes tersebut.
Jumat, 14 Agustus 2020 bertepatan dengan Hari Pramuka,
dilingkungan sekolah kami SLBN Bekasi Jaya, mengadakan rapid test. Pelaksanaan test ini
dimulai sejak pukul 08.00 hingga selesai. Hal ini dilakukan sebagai upaya menekan
penyebaran virus Corona, mengingat sekolah kami yang terletak di kota yang
termasuk dalam lingkungan zona merah.
Satu persatu para guru memasuki ruangan yang sudah
dipersiapkan untuk pelaksanaan test tersebut, dengan mengikuti aturan protokol
kesehatan, yaitu didalam ruangan tidak boleh lebih dari dua orang yang
mengantri, memakai masker , menjaga jarak dengan duduk tidak berdekatan dan
mencuci tangan sebelum memasuki ruangan. Untuk yang menunggu giliran tetap
berada diluar ruangan dengan tetap menjaga jarak antara satu dengan yang
lainnya.
Kami yang menunggu giliran untuk melakukan tes itu,
tentu merasa cemas dan was-was dalam
hati, namun kami tetap diminta untuk berusaha tenang agar tidak tegang dan
proses pengambilan darah berjalan dengan lancar.
Proses dimulai dengan
mengambil sampel darah dari ujung jari yang kemudian diteteskan ke alat rapid test. Selanjutnya, cairan untuk menandai antibodi akan diteteskan
di tempat yang sama. Hasilnya akan berupa garis yang muncul 10–15 menit
setelahnya. Namun petugas tidak langsung memberitahukan hasilnya
saat itu, mengingat yang melakukan test
cukup banyak, jadi kami harus menunggu
satu hari kedepan untuk mengetahui hasil test yang tercetak.
Setelah
melakukan test, kami diarahkan agar langsung pulang kerumah agar tidak terjadi
kerumunan disekolah. Dan hasil test secara tertulis akan diberitahukan esok
harinya.
Sesampainya
dirumah, ada notif pesan di grup sekolah yang memberitahukan hasil test hari
ini bahwa sebagian besar hasilnya non reaktif
dan dokter tetap berpesan selama
dirumah kami harus tetap menjaga kondisi badan/imunitas tubuh dengan
mengkonsumsi makan dan minum yg sehat dan bergizi, banyak mengandung vitamin C tinggi , serta makan sayur dan buah. Sebab hasil hari ini adalah hasil 2 minggu
kebelakang maksudnya pembentukan antibodi kita yg terjadi selama 2 minggu
kebelakang. semoga 2 minggu ke depan dan seterusnya tetap sehat selalu. Terimakasih
untuk Bapa kepala sekolah dan pemerintah yang telah mempasilitasi kami dalam
tes ini.
Meskipun
para guru hari ini hampir semuanya melakukan rapid test disekolah, kami tetap
melakukan pembelajaran secara daring kepada anak-anak, dan melaporkan kegiatan
pembelajaran ini seperti biasa, sehingga test ini tidak mengurangi kegiatan
belajar mengajar anak-anak.
Tak
lupa kami ucapkan terimakasih kepada Bapa kepala sekolah dan pemerintah yang
telah mempasilitasi kami dalam tes ini.
Semoga
wabah ini cepat berlalu dari muka bumi ini, sehingga kita dapat hidup kembali
normal seperti sediakala.
Aamiin
yarobbalalamiin.
tulisan ini sudah dimuat di http://beritadisdik.com/news/peristiwa/rapid-test-di-lingkungan-sekolah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar