Sabtu, 20 Maret 2021

Hati-hati Menentukan Investasi

Dua tahun sudah aku menanti pencairan dana asuransiku yang sudah habis kontraknya.

Asuransi ini aku mulai sepuluh tahun yang lalu. Saat aku masih menjadi guru honor disebuah sekolah swasta. Dimana gajiku saat itu hanya sebesar 150.000 perbulan.
Dari gaji yang kuterima itu, kusisihkan 100.000 perbulan untuk membayar program asuransi yang ku ikuti ini.

Saat itu seorang marketing asuransi menawarkan asuransi pensiun untuk guru. Program ini dapat dicairkan setelah masa kontraknya habis. Akupun ambil program yang 10 tahun. Usiaku saat itu masih 30 tahun. Dan aku masih bekerja sebagai guru honor.  Aku berpikir kelak jika aku sudah tidak bekerja lagi, masih punya simpanan minimal untuk tambahan biaya pendidikan putra-putriku.

Sepuluh tahun berlalu, tibalah saatnya ku memetik buah simpananku. Namun apa yang terjadi?.
Semua diluar dugaanku, uang yang ku sisihkan setiap bulan dari jerih payahku sebagai guru honor itu hingga kini tak jelas kabarnya. 

Beberapa kali kudatangi kantor asuransinya, namun tak mendapat jawaban yang memuaskan. Hingga suatu hari ku berniat mendatangi kantor pusatnya. Belum sempat ku bertandang ke sana, aku membaca di sebuah surat kabar online, bahwa kantor pusat asuransi ini sedang di demo nasabahnya. Ribuan nasabahnya mengamuk karena belum dibayarkan hak nya.

Kini aku hanya bisa pasrah jika memang itu rizkiku, insya Allah Tuhan akan menggantinya. 
Yang membuatku menyesal, aku mengikuti program asuransi ini tidak hanya satu. Selain program pensiun, aku juga mengikuti program beasiswa untuk biaya sekolah anak-anakku.

Asuransi yang program beasiswa inipun sudah habis masa kontraknya. Dan nasibnyapun sama. Tak jelas kapan akan dicairkan pembayaran klaimnya.

Maksud hati ingin menyisihkan uang untuk pendidikan anak, agar saat dibutuhkan sudah ada. Namun kenyataannya tidak demikian. Akhirnya kini akupun beralih ke bank tidak di asuransi. Untuk dana pendidikan ku sisihkan di rekening khusus untuk dana pendidikan anak-anakku kelak. Dan di sini aku merasa aman. Alhamdulilah Tak terasa sudah berjalan hampir satu tahun.

Semoga tulisan ini bisa dijadikan bahan pertimbangan bagi teman-teman yang ingin berinvestasi di perusahaan asuransi. Menurutku menyimpan dana pendidikan atau dana pensiun lebih aman dan tenang di bank. Terutama bank pemerintah. Yang pastinya sudah terdaftar di LPS (Lembaga Penjamin Simpanan).

Lembaga Penjamin Simpanan adalah lembaga independen yang berfungsi menjamin simpanan nasabah perbankan di Indonesia. Badan ini dibentuk berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan yang ditetapkan pada 22 September 2004. Wikipedia

Mulai saat ini kita harus lebih hat-hati dalam memilih tempat untuk menyimpan dana apapun. Dan yang aman tentunya yang akan kita pilih.

#GenerasiMenabung
#AyoNabungdiBank
#LPSIndonesia
#GenerasiPenuhInspirasi
#Giveaway#Kompetisi
#Lomba#Infolomba
#LombaFoto
#LombaVidio
#LombaGratis
#KompetisiLomba
#PhotoKompetition

16 komentar:

  1. Huuf senaseb dengan saya buk.. Saya ambil yang 5 tahunan untuk asuransi pendidikan. 1 periode lancar.. Ee ternyta yg pwriode kedua sampi saat ini hampir satu tahun hbis masa ternyata belum bisa di cairkan..akhirnya hanya bisa pasrah dan berusaha iklas jika memang masih rezeki tentu tidak kemana.

    BalasHapus
  2. Ambu juga sama jd korban..
    13 tahun ikutan akhirnya mendapat zonk

    BalasHapus
  3. Informatif
    terimakasih sudah berbagi pengalaman ya bu

    BalasHapus
  4. Terimakasih sudah berbagi dan mengingatkan untuk berhati hati

    BalasHapus
  5. Ya, betul bu Kartini, sy jg pernah mengalami hal yg sama bu, ;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah ternyata kita memiliki pengalaman yg sama ya mba Dahlia...

      Hapus