Kamis, 17 Oktober 2024

PENGGUNAAN APLIKASI CANVA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS SURAT RESMI PADA SISWA KELAS XI TUNARUNGU


Pendidikan sejatinya merupakan kebutuhan dasar, dan setiap warga negara berhak mendapatkannya termasuk anak berkebutuhan khusus (ABK). Sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Dasar (UUD) 1945 pasal 31 ayat 1 yang berbunyi " setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan ".

Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang dalam pendidikan memerlukan pelayanan yang spesifik, berbeda dengan anak pada umumnya. Anak berkebutuhan khusus ini mengalami hambatan dalam belajar dan perkembangan. Oleh sebab itu mereka memerlukan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan belajar masing-masing anak. Sekolah yang mewadahi pembelajaran bagi mereka adalah sekolah khusus, salah satunya Sekolah Luar Biasa (SLB). Di SLB para siswa, selain belajar keterampilan juga belajar akademik dari semua bidang studi seperti halnya di sekolah umum, termasuk belajar Bahasa Indonesia. Dalam pelajaran Bahasa Indonesia salah satu  capaian pembelajarannya yaitu menulis teks surat resmi.

 

Menulis teks surat resmi merupakan salah satu keterampilan komunikasi yang penting bagi siswa, termasuk siswa tunarungu. Di SLB Negeri Bekasi Jaya, pengajaran keterampilan ini menjadi fokus untuk membantu siswa berkomunikasi secara efektif dalam lingkungan formal. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran ini adalah aplikasi Canva. Canva adalah platform desain grafis yang memudahkan pengguna untuk membuat berbagai jenis dokumen, termasuk surat resmi, dengan tampilan yang menarik. 

Dalam mengajar siswa dengan hambatan pendengaran (tunarungu) Kami dituntut kreatif dalam memberikan materi, sehingga siswa tak hanya mengerjakan tugas akademik, melainkan juga melakukan kegiatan menyenangkan agar motivasi belajar siswa tetap tinggi. Maka dari itu kamipun berusaha untuk membuat strategi pembelajaran yang semenarik mungkin agar bisa mengikuti pembelajaran dengan semangat.

Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran yang bertujuan untuk memudahkan peserta didik menerima dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya tujuan pembelajaran dapat dikuasai di akhir kegiatan. (kompasiana.com).

Dalam dunia pendidikan, strategi bisa diartikan sebagai suatu cara atau metode kegiatan untuk mencapai suatu tujuan pendidikan. Jadi definisi strategi pembelajaran bisa diartikan sebagai sebuah perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang di desain untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan tertentu. ( zonareferensi.com)

Dalam kesempatan ini Strategi yang kami ambil adalah metode demonstrasi, tanya jawab dan praktek. Demonstrasi yaitu metode pembelajaran yang menyajikan materi pelajaran pada siswa dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses atau cara. Tanya jawab dengan melakukan percakapan yang disertai dengan gerak isyarat SIBI (Sistem Isyarat Bahasa Indonesia), mengingat siswa yang kami ajarkan adalah anak-anak yang memiliki hambatan pendengaran.

Topik yang kami ambil dalam pembelajaran kali ini adalah tentang teks surat resmi, dan indikatornya adalah membuat teks surat resmi melalui aplikasi Canva. Canva adalah aplikasi desain grafis yang menjembatani penggunanya untuk dengan mudah merancang berbagai jenis material kreatif secara online. Mulai dari mendesain surat, kartu ucapan, poster, brosur, infografik, hingga presentasi.

Adapun manfaat dari Aplikasi Canva diantaranya: Canva menyediakan berbagai template surat resmi yang dapat dipilih oleh siswa. Dengan desain yang menarik, siswa lebih ter motivasi untuk menulis dan belajar tentang struktur surat resmi. Antarmuka Canva yang intuitif memungkinkan siswa tunarungu untuk memahami dan menggunakan aplikasi ini dengan cepat, tanpa memerlukan keterampilan teknis yang mendalam. Melalui Canva, siswa dapat belajar tentang elemen-elemen penting dalam surat resmi, seperti alamat, tanggal, salam pembuka, isi surat, dan penutup. Visualisasi ini membantu siswa memahami struktur dan format yang benar. Siswa dapat bekerja sama dalam kelompok untuk membuat surat resmi, membahas isi dan format nya. Setelah selesai, mereka dapat mempresentasikan hasil karya mereka kepada teman-teman, yang membantu meningkatkan keterampilan berbicara dan percaya diri. 

 

Tujuan dari pembelajaran ini adalah agar , siswa dapat membuat berbagai macam surat resmi melalui aplikasi Canva. Reaksi para siswa menerima materi ini adalah sebagian besar mereka bersemangat dan senang. Mereka umumnya anak-anak yang suka akan hal-hal baru, aplikasi canva adalah hal baru yang mereka kenal saat ini,  pengoprasiannyapun mudah dan simple, namun tetap dituntut kreatifitas dan nilai seni didalamnya.

 

Tahap pembelajaran yang di lakukan yaitu: Guru menjelaskan tentang teks surat resmi, fungsinya, dan strukturnya. Siswa juga diperkenalkan pada aplikasi Canva dan cara penggunaannya. Siswa diberikan tugas untuk membuat surat resmi dengan menggunakan template di Canva. Mereka dapat memilih tema yang relevan, seperti surat permohonan, surat undangan, atau surat pengantar. Setelah siswa selesai membuat surat, sesi diskusi dilakukan untuk memberikan umpan balik. Guru dapat memberikan masukan tentang isi dan desain surat yang dibuat, serta mendiskusikan kesalahan umum yang harus dihindari. Untuk mengapresiasi hasil kerja siswa, diadakan pameran di mana siswa dapat memamerkan surat resmi yang telah mereka buat. Ini tidak hanya meningkatkan rasa percaya diri, tetapi juga menunjukkan kemajuan mereka dalam menulis.

Refleksi dari kegiatan pembelajaran di atas adalah, kami telah melakukan penyesuaian rencana pembelajaran sebaik mungkin disesuaikan dengan kondisi siswa saat ini. Sedangkan kelemahan dalam pembelajaran ini adalah ada beberapa siswa yang terkendala dalam mendownlod aplikasi karena keterbatasan ruang di handpond dan keterbatasan kuota.

Hal yang kami lakukan untuk mengatasi semua kendala di atas yaitu dengan mengajak orang tua untuk lebih memotivasi ,memfasilitasi dan membantu anak-anaknya dalam kegiatan pembelajaran ini. Untuk masalah keterbatasan ruang dalam mendownlod aplikasi, meminta kesediaan orang tua atau anggota keluarga lainnya yang memiliki handpon agar mau meminjamkan handponnya untuk sementara waktu saat pembelajaran. Dan alhamdulillah mereka pun merespon dengan baik. Selain dari itu pihak sekolah juga memasang jaringan internet (WIFI) yang dapat di akses oleh semua peserta didik.  

Penggunaan aplikasi Canva dalam pembelajaran menulis teks surat resmi di SLB Negeri Bekasi Jaya memberikan banyak manfaat bagi siswa kelas XI tunarungu. Dengan desain yang menarik, kemudahan penggunaan, dan pendekatan kolaborasi, siswa dapat lebih mudah memahami dan mempraktikkan keterampilan menulis surat resmi. Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa tidak hanya meningkatkan kemampuan menulis mereka, tetapi juga percaya diri dalam berkomunikasi dalam konteks formal. Implementasi teknologi dalam pendidikan, seperti Canva, menjadi langkah positif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah luar biasa.



 

     Profil SLB Negeri Bekasi Jaya




Sekolah Luar Biasa Negeri  (SLBN) Bekasi Jaya adalah sekolah yang melayani peserta  didik dengan hambatan pendengaran (tunarungu) ,hambatan kecerdasan (tunagrahita) dan hambatan penglihatan (tunanetra) yang berada dalam pengelolaan satu atap yang dipimpin oleh seorang kepala sekolah. Dalam menjalankan tugasnya, kepala sekolah dibantu wakil-wakil kepala sekolah.

Jumlah  peserta didik di jenjang SDLB sebanyak 102  orang, dengan rincian hambatan pendengaran 44 orang, hambatan kecerdasan 54 orang dan hambatan penglihatan 4 orang. Jumlah pendidik sebanyak 42 orang memiliki latar belakang Pendidikan Sarjana Pendidikan Khusus dan 2 orang guru bidang studi. Sedangkan  jumlah tenaga kependidikan sebanyak 9 orang, yang meliputi 1 orang bagian operator, 1 orang administrasi, 4 orang  pelaksana TU, dengan latar belakang Pendidikan S2, S1, dan SMA.

SLB Negeri Bekasi Jaya terletak di dalam perumahan Bekasi Jaya Indah Jalan Mahoni Raya No.1. Letak tersebut memungkinkan sekolah dapat dikenal oleh masyarakat dan memiliki nilai promosi yang baik karena sekolah negeri dan banyak peminatnya. Sekolah juga terletak di daerah yang mayoritas penduduknya memahami dan mengutamakan pendidikan. Letak sekolah terbilang strategis dekat ke jalan raya, sekitar sekolah terdapat SD Negeri, SMP Negeri, SMA Negeri dan SMK Negeri. Lingkungan sekolah berada dekat dengan pusat keramaian, sarana kesehatan, olahraga dan   keagamaan sehingga menjadi salah satu kekuatan pendukung dalam proses pembelajaran.

Latar belakang peserta didik berada pada tingkat ekonomi menengah ke bawah, namun demikian sekolah berusaha untuk meningkatkan sarana prasarana yang  cukup memadai dalam mendukung proses pembelajaran baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler dengan menggunakan anggaran BOS dan BOPD.

Secara sosial budaya, peserta didik memiliki latar belakang orang  tua yang berbeda budaya karena perbedaan  suku bangsa. Selain itu minat, bakat, dan karakteristik peserta didik juga sangat beragam. Berdasarkan perbedaan latar belakang tersebut maka memperkuat alasan Profil Pelajar Pancasila harus diimplemetasikan secara utuh di  SLB Negeri Bekasi Jaya.

Tujuan akhir capaian pembelajaran yang terintegrasi dengan Profil Pelajar Pancasila secara umum adalah untuk membentuk karakter peserta didik dalam menumbuhkan iman, taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, mandiri, bernalar kritis, bergotong royong dan kreatif dengan mengakomodir keragaman tersebut. 

Selain karakteristik sekolah seperti tertera di atas, SLB Negeri Bekasi Jaya melaksanakan kegitan ekstrakurikuler yang beragam dengan instruktur yang berkompeten di bidangnya, seperti Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib, melukis, menari, atletik, bulu tangkis, pencak silat (taekwondo), tenis meja,dan IT.

SLB Negeri Bekasi Jaya juga sudah bekerjasama dengan dunia usaha dalam menyalurkan tenaga kerja yaitu dengan PT.OMRON, PT. Nurvan Kreatif dan Balai Besar Vokasi Kementrian Tenaga Kerja Indonesia yang terletak di kota Bekasi. Hal ini  menjadi salah satu daya tarik masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di SLBN Bekasi Jaya.


VISI DAN MISI 

1. VISI
Visi yang dimiliki SLB Negeri Bekasi Jaya diturunkan dari tujuan nasional pendidikan di Indonesia yang tercantum pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. Adapun visi SLB Negeri Bekasi Jaya adalah sebagai berikut :
“Dengan iman dan taqwa SLBN Bekasi Jaya siap meningkatkan pengetahuan, kemandirian dan keterampilan peserta didik  yang berkarakter dalam menghadapi tantangan di tingkat  yang lebih tinggi dan di masyarakat melalui merdeka belajar tahun 2028”
2. MISI
Dalam upaya mengimplementasikan visinya SLBN Bekasi Jaya  menetapkan misi sebagai berikut:
1. Meningkatkan pengetahuan dan kemandirian untuk melanjutkan ke jenjang Pendidikan yang lebih tinggi

 

2. Meningkatkan kemandirian dan melatih peserta didik untuk memiliki satu keterampilan / vokasional

3. Meningkatan keterampilan menuju kemandirian dalam menghadapi dunia kerja

4. Membentuk kepribadian peserta didik sesuai pendidikan karakter (relegius, mandiri,integritas, nasionalis, gotong royong)

5. Mendidik peserta didik untuk memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan, sehingga menjadi lulusan yang memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual,beriman dan berakhlak mulia melalui proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan sesuai dengan kemampuan dan karakteristik kebutuhan khususnya

6. Meningkatkan peran serta warga sekolah dalam perilaku jujur, hidup bersih dan sehat,rukun dan peduli lingkungan


Selasa, 08 Oktober 2024

"Kepemimpinan Berbasis Prakarsa Perubahan"


Tujuan Program:

1. Meningkatkan keterampilan kepemimpinan siswa tunarungu.

2. Memfasilitasi prakarsa perubahan positif di sekolah dan komunitas.

3. Membangun kepercayaan diri dan kemampuan komunikasi siswa.

 

Tahapan Program:


1. Pengenalan Kepemimpinan (Minggu 1-2)

Workshop : Memperkenalkan konsep kepemimpinan dan karakteristik pemimpin yang baik.

Aktivitas : Diskusi kelompok tentang contoh pemimpin yang menginspirasi.

Media : Video dan gambar untuk menjelaskan materi dengan jelas.

 

2. Identifikasi Masalah (Minggu 3)

Diskusi Kelas : Mengajak siswa untuk mengidentifikasi masalah yang  

mereka hadapi di sekolah atau komunitas.

Penggunaan Alat Visual : Menggunakan poster atau papan tulis untuk

menuliskan masalah-masalah yang diidentifikasi.

 

3. Pengembangan Ide (Minggu 4-5)

Sesi Brainstorming : Membantu siswa untuk mengembangkan ide-ide solusi    

untuk masalah yang telah diidentifikasi.

Pemilihan Ide : Siswa memilih satu ide yang paling relevan dan  

berpotensi untuk diterapkan.

 

4. Perencanaan Aksi (Minggu 6)

Membuat Rencana : Siswa membuat rencana aksi yang mencakup  

langkah-langkah konkret untuk menerapkan solusi.

Pembagian Tugas : Mengatur peran masing-masing anggota kelompok

dalam melaksanakan rencana.

 

5. Implementasi (Minggu 7-8)

Pelaksanaan Rencana: Siswa melaksanakan rencana yang telah dibuat, seperti proyek kebersihan lingkungan, kampanye kesadaran, atau kegiatan sosial.

Dokumentasi: Mengambil foto dan video untuk mendokumentasikan kegiatan.

 

6. Evaluasi dan Refleksi (Minggu 9)

Sesi Diskusi: Diskusikan apa yang berhasil dan tantangan yang dihadapi selama pelaksanaan.

Refleksi Individu: Siswa menulis jurnal tentang pengalaman mereka dan keterampilan yang mereka kembangkan.

 

7. Presentasi Hasil (Minggu 10)

Pameran: Mengadakan pameran untuk mempresentasikan hasil proyek kepada teman-teman, guru, dan orang tua.

Penghargaan: Memberikan penghargaan kepada siswa yang berkontribusi aktif dalam proyek.

 

Metode Pengajaran:

Interaktif: Menggunakan metode pengajaran yang melibatkan siswa, seperti diskusi kelompok, permainan peran, dan simulasi.

Visual: Menggunakan alat bantu visual, seperti gambar dan video, untuk menjelaskan konsep-konsep dengan lebih baik.

 

Sumber Daya yang Dibutuhkan:

- Ruang kelas atau tempat yang memadai untuk kegiatan.

- Alat bantu visual (poster, video).

- Alat tulis dan bahanpresentasi

- Waktu untuk sesi pelatihan dan implementasi.

 

Evaluasi Program:

- Mengumpulkan umpan balik dari siswa tentang pengalaman mereka.

- Menilai peningkatan keterampilan kepemimpinan dan kolaborasi siswa melalui observasi selama kegiatan.

 Berikut contoh kegiatan programnya: